Foto Bung Karno dan KPU

Share this:
Bung Karno

Munculnya Megawati, putri Bung Karno, menjadikan kampanye sepanjang 1986-1987 sangat bernuansa Sukarno.
Di jalan-jalan Jakarta semuanya merah total. Rakyat turun ke jalan-jalan dengan penuh keberanian. Di Jawa Tengah, ribuan anak-anak muda juga berhamburan ke jalan membawa foto-foto Bung Karno menjadi lambang perlawanan “Kuningisasi Jateng”.

Dulu, seluruh wilayah publik harus dicat warna kuning. Bahkan genteng-genteng bangunan juga diharuskan cat kuning sesuai politik pilihan penguasa. Lalu rakyat melawannya dengan mengusung gambar Bung Karno.

Dan, sejarah kembali diingatkan bahwa dulu kita menjadi bangsa besar di zaman Bung Karno. Seluruh Indonesia di tahun 1986-1987 menggotong-gotong foto Bung Karno dan mengangkatnya penuh kebanggaan.

Foto Bung Karno yang tadinya tersembunyi dan dikagumi secara diam-diam menjadi sebuah gerakan gambar adegan per adegan yang membanggakan hati rakyatnya.

Di kaki-kaki lima banyak pedagang poster menjual foto Bung Karno, sama populernya dengan gambar Duran Duran ataupun The Police. Semua begitu tiba-tiba. Bahkan sampai-sampai seorang pejabat tinggi Orde Baru meminta kampanye dilarang membawa gambar orang. Sebuah rezim yang aneh memang memiliki logika yang aneh.

Foto Bung Karno memiliki kekuatan untuk menggerakkan. Ini yang tidak disadari banyak orang. Ideologi Sukarnois yang berdasarkan pada Gotong Royong, Cinta Tanah Air dan Persatuan Nasional sudah menyatu dalam fotonya.

Share this: