Para Bule yang Cintanya Berlabuh pada Orang Batak

Share this:
Annette Horschman, yang kini menjadi aktivis lingkungan di kawasan Danau Toba, menikah dengan pria Batak dan dikaruniai 3 anak.

Ia memilih perjalanan darat dari Bali menuju Danau Toba. Sempat singgah di Yogyakarta, kemudian di Jakarta dan Bukit Tinggi.

“Di Bukit Tinggi ada seorang pemandu wisata yang mengatakan kepada saya bahwa saya akan menemukan jodoh di Indonesia. Saat itu saya katakan, tidak mungkin,” katanya.

Sebab, dari sisi tinggi badan yang mencapai 170 cm, tidak akan cocok dengan pemuda Indonesia yang umumnya jauh lebih pendek dari dirinya. Dan, ia pun tak hirau dengan kata-kata pemandu wisata tersebut.

Perjalanan dilanjutkan hingga ke Danau Toba. “Dan wah … alamnya begitu indah, danau biru yang sangat luas, begitu mempesona … terasa ada ketenangan jiwa ketika memandangi danau dan menghirup udara segar pantai,” katanya menggambarkan kesan pertama berada di Tuktuk, Pulau Samosir.

Ketika itu, katanya, ia sudah memiliki perasaan akan lama tinggal di daerah itu, karena merasa betah dengan kondisi alamnya. Namun, kembali ia tak menghiraukannya.

Setelah beberapa minggu tinggal di Tuktuk, visa kunjungan wisata habis, maka Annette keluar dari Indonesia, dan terbang ke Penang, Malaysia.

“Selama seminggu di Penang saya tidak sehat. Badan terasa sakit, tak ada gairah untuk bergerak maupun jalan-jalan, maunya tidur,” katanya dengan bahasa Indonesia yang fasih dan lancar.

Setelah mengurus visa, lalu ia memutuskan kembali ke Danau Toba, dan ternyata penyakitnya sembuh, hidupnya bergairah kembali. “Rupanya ada kerinduan ke Danau Toba, dan itu kemudian terobati,” katanya, sambil tersenyum.

Share this: