Solidaritas di Tengah Pandemi, Mereka Para Pemimpin Negara Rela Gaji Dipangkas

Share this:
BMG
(ki-ka) Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Presiden Malawi Peter Mutharika, Presiden Korea Selatan Moon Jae-In, Presiden Selandia Baru Jacinda Ardern, Presiden Singapura Halimah Yacob, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama, dan Perdana Menteri Rwanda Edouard Ngirente.

Moon Jae-In, Presiden Korea Selatan

Pemimpin Korea Selatan (Korsel) beserta para pejabat tinggi pemerintahan memangkas 30 persen gaji mereka selama 4 bulan pada Maret 2020 lalu.

Presiden Korea Selatan Moon Jae In saat berjabat tangan dengan Presiden Jokowi.

Hasil pemotongan gaji tersebut dikembalikan ke kas negara untuk membantu pembiayaan karantina dan dukungan finansial bagi rakyat Korsel yang terdampak.

Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia

Yassin yang telah mengundurkan diri pada Senin, 16 Agustus 2021 lalu itu, diketahui pernah memotong gajinya selama dua bulan sejak Maret 2020 untuk membantu penangangan pandemi di Malaysia.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin saat berjalan beriringan dengan Presiden Joko Widodo.

Langkah itu berlaku juga bagi seluruh menteri dan wakilnya di kabinet pemerintahan negeri jiran tersebut.

Frank Bainimarama, Perdana Menteri Fiji

Tindakan serupa juga dilakukan oleh Perdana Menteri Fiji bersama para pejabat tinggi negaranya. Pemangkasan gaji dalam jumlah yang berbeda ini dilakukan sebagai donasi dalam perjuangan melawan pandemi.

Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama saat berjabat tangan dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

BacaEdy Tegur Gubernur Riau: Ini Sedang Mewabah, Tak Boleh Salah Menyalahkan

BacaSejak Pandemi Covid-19, Pedagang Pasar Meranti Baru Gerogot Modal

Sementara, khusus Perdana Menteri Fiji akan dipotong sebesar 10 persen gajinya selama 6 bulan sejak Maret 2020.

Halaman Selanjutnya..

Peter Mutharika, Presiden Malawi

Share this: