Mantan Wartawan yang jadi Bupati Tapanuli Utara, Cerita Keberhasilan Membangun dari Desa di Rakernas SMSI

Share this:
BMG
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menerima penghargaan dari Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus dalam acara Rapat Kerja Nasional SMSI di The Jayakarta Hotel Jalan Hayam Wuruk, Rabu (8/12/2021).

Beli Excavator Buka Lahan Tidur

Di periode pertamanya, Nikson Nababan membidik sektor pertanian menjadi salah satu upaya dalam mempercepat pertumbuhan perekonomian desa.

Membangun desa sebagai pusat percepatan pembangunan terus dilanjutkan di periode kedua kepemimpinannya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan untuk memperluas pertumbuhan ekonomi, penguatan integritas wilayah dan interkoneksi dengan kawasan pembangunan sekitarnya.

Karenanya pembukaan jalan sentra pertanian menjadi salah satu akses interkoneksi menjadi prioritas utama.

Nikson Nababan bercerita, dia memulai program pembangunannya sejak periode awal kepemimpinannya di Tahun 2014, yakni dengan langsung turun ke desa-desa untuk mengajak warga membuka lahan tidur.

“Kenapa masyarakat tidak mengelolah lahan tidur itu untuk dikelola menjadi lahan pertanian. Ternyata kebentur dana yang begitu besar, karena harus menurunkan alat berat,” tuturnya.

Awalnya memang ada rencana supaya dipihak ketigakan atau ditenderkan untuk membuka jalan sentra pertanian itu. Setelah dihitung, ternyata tidak jadi karena menelan biaya yang begitu besar dan uang Pemkab tidak ada.

Akhirnya, Tahun 2015, Bupati Nikson membeli alat berat Excavator sebanyak 4 unit yang peruntukkannya membuka lahan tidur dan akses jalan pertanian di desa. Tahun berikutnya membeli satu unit Buldozer, satu unit Grader dan satu unit Excavator mini.

BacaHarga Anjlok, Bupati dan Forkopimda Taput Turun Langsung Beli Sayuran ke Pasar

BacaWarga Tiga Kabupaten Berterimakasih ke Gubsu Edy Rahmayadi, Karena Ini..

Semua alat berat itu bekerja untuk merealisasikan permohonan warga membuka akses jalan ke sentra pertanian.

“Alat berat milik Pemkab Taput sangat membantu kehidupan masyarakat desa di Tapanuli Utara. Masyarakat desa sudah merdeka karena lahan tidur yang dulunya terbiarkan, kini sudah dikelola menjadi lahan pertanian,” jelasnya.

“Jalan interkoneksi desa dan jalan pertanian sudah terbuka. Yang dulunya masyarakat desa berjalan kaki dengan memikul beban berat, kini sudah merdeka karena akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda maupun mobil. Hasil produksi pertanian pun sudah meningkat karena mobilitas pendistribusian barang hasil pertanian ke pusat kecamatan dan kabupaten sudah lancar,” imbuh Nikson.

Halaman Selanjutnya >>>

Bikin Konsep Data Desa Presisi di Tapanuli Utara

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: