Sejarawan Inggris: Gus Dur dan Ahok seperti Soekarno dan Diponegoro

Share this:
kompas
Seminar Nasional dengan tema Diponegoro dalam Sejarah dan Memori ini mengupas singkat tentang buku Kuasa Ramalan yang ditulis Peter Carey, sejarawan asal Inggris. Ia menulis hasil penelitiannya tentang Diponegoro, perjuangannya, serta ketidakadilan yang dialami masyarakat Jawa di masa kolonial.

Di era Joko Widodo menjadi presiden RI juga cukup banyak sosok pendobrak dalam situasi sulit. Ia mencontohkan Ignasius Jonan saat menjadi Menteri Perhubungan. Peter mengenal perkembangan angkutan kereta api di negeri ini. Pada masa lalu, naik kereta seperti sebuah siksaan karena padat, penuh dengan orang berdagang, mengamen dan sangat kotor.

“Sebagai seorang antropolog dan sosiolog (seperti Peter) mungkin menarik untuk satu dua kali naik dengan semua orang itu,” kata Peter.

Perubahan besar dibikin Jonan saat itu. Ia membawa segerbong tenaga profesional dengan wawasan perubahan mengganti jajaran lama dengan tenaga profesional baru. Hasilnya?

“Tiap hari, kita ke Depok untuk mengajar setiap pukul 09.30. Saya bisa menepati janji. Itu dampak yang sangat terasa. Jonan membuatnya 3-4 tahun saja,” kata Peter.

Mereka merupakan beberapa contoh dari banyak tokoh di negeri ini yang juga memiliki aksi seperti Diponegoro dan Soekarno masa kini. Mereka mengupas ketidakadilan dan kesemerawutan dari hulu sampai hilir.

Menurut Peter, negara ini selalu memiliki harapan di masa depan dengan orang-orang pendobrak seperti mereka. “Berbuat dengan cara tegas tapi tidak brutal,” kata penulis buku Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa (1785-1855) ini.

Share this: