Dua Hal Bikin Warga Kecewa, APH Diminta Usut Program Pemberian Bibit Ayam di Desa Dahana Tabaloho Gunungsitoli

Share this:
ADI LAOLI-BMG
Kantor Desa Dahana Tabaloho terpantau tutup pada Selasa (24/10/2023), siang sekira pukul 14.40 WIB. (kiri) Bibit bantuan ternak ayam yang diterima warga mati mendadak.

Kemudian, hal kedua yang bikin warga kecewa adalah harga satuan bibit ayam bantuan itu diduga kuat tidak sesuai dengan kesepakatan. Dia mengungkapkan, harga bibit ayam bantuan sebesar Rp90 ribu per ekor, sebagaimana kesepakatan yang telah diputuskan dalam musyawarah desa.

Sementara, bibit ayam bantuan yang dia terima ditaksir hanya seharga Rp30 ribu per ekor.

“Tentu kita sangat kecewa,” tandas Ama Defi Harefa.

Kekecawaan juga diungkapkan Meiman Harefa alias Ama Rais, yang juga warga Desa Dahana Tabaloho. Meiman Harefa sendiri mengaku sejak awal.

Dia menjelaskan bahwa dalam musyawarah desa telah disepakati bantuan ayam yang akan disalurkan adalah bibit ayam berukuran kurang lebih 1 kg per ekor dengan taksiran harga sebesar Rp90 ribu per ekor. Tapi nyatanya, bibit ayam yang disalurkan ke warga jauh dari perkiraan.

“Saya lihat ukuran ayam yang dibagikan ke warga itu terlalu kecil. Makanya, saya menolak,” ujar Ama Rais, kepada Benteng Times, Selasa (24/10/2023).

BacaKasek, Operator dan Tiga Orang Guru SMAN 2 Bawolato Diperiksa Jaksa Kejari Gunungsitoli

BacaProgram Pemberian Vitamin ke Pelajar di Gunungsitoli Kacau, Orangtua Siswa Sebut Itu Obat Kedaluwarsa

Atas hal itu, Ama Rais mengaku sempat menanyakan ke Kasi Pelayanan Desa Dahana Tabaloho. Tapi, alih-alih mendapat jawaban, dia justru menerima gertakan.

“Apa urusan penerima manfaat tanya-tanya anggaran?” kata Ama Rais, menirukan Kasi Pelayanan Desa Dahana Tabaloho, saat mengajukan pertanyaan saat menyadari ada kejanggalan dalam program pemberian bantuan bibit ayam tersebut.

Halaman Selanjutnya >>>

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: