Pesan Kadri Sebelum Hilang: Bapak Kan Mau ke Pesta, Biar Saya Jaga Ladang Jagung

Share this:
ERIANTO PERANGINANGIN-BMG
Kedua orangtua korban, Ace Bangun dan Asni Wati br Ginting saat ditemui di rumah mereka, Desa Jandi Meriah, Kecamatan Tiganderket, Karo, Rabu (28/11/2018).

Laporan:  ERIANTO PERANGINANGIN-Tiganderket

KARO, BENTENGTIMES.com– Hingga kini Ace Bangun (50) dan Asni Wati br Ginting (45) masih menyimpan kesedihan mendalam atas misteri hilangnya anak sulung mereka, Kadri Bangun (22). Pasangan suami istri yang bermukim di Desa Jandi Meriah, Kecamatan Tiganderket, Karo, berharap anaknya segera ditemukan dalam kondisi apapun.

Ayah korban Ace Bangun, saat ditemui BENTENG TIMES, Rabu (28/11/2018), di kediamannya mengisahkan kenangan terakhir dengan Kadri anaknya. Sebelum kejadian, Kadri menyampaikan kesediaannya menjaga ladang jagung karena dia tahu ayahnya hendak pergi ke pesta.

“Pak, bapak kan mau ke pesta, biar saya jaga jagung ke ladang,” kata Ace, mengulang kembali perkataan anaknya saat itu.

Saat mendengar anaknya meminta dia pergi ke pesta lalu pergi ke ladang menjaga jagung, Ace mengaku jantungnya sempat berdetak tidak seperti biasanya. Namun, Ace mengaku sempat bangga melihat sikap anaknya.

“Memang anak ini sangat rajin dan baik, tapi jarang lah dia menawarkan diri untuk ke ladang,” kata Ace.

Kemudian sepulang pesta, sekitar pukul 14.30 WIB, saya menanyakan keberadaan Kardi kepada istrinya Wati br Ginting. Mendengar istrinya mengatakan jika Kadri belum pulang, Ace pun bergegas menyusul ke ladang.

Sesampai di ladang, Ace melihat sendal dan kreta (sepeda motor) anaknya terparkir di pinggir jurang dekat pondok pertama. Ace menyebutkan jika di ladang jagung miliknya ada empat pondok, seluruhnya persis di pinggir jurang.

“Kupanggil-panggil anak itu, tapi gak nyahut. Saya berpikir, mungkin ntah di pondok lain. Saya sisir dari pondok ke pondok di ladang yang luasnya sekitar 2 hektare itu tapi tidak ada juga,” kata Ace.

Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB, Ace menyalakan api di setiap pondok. Di situlah, Ace mengaku mulai bingung.

“Tiba-tiba aku curiga ntah dia jatuh ke jurang, aku pun langsung bergegas pulang ke rumah, tapi tidak di rumah, kami bersama keluarga mulai cemas. Menanyakan ke setiap kawan-kawannya tapi tidak ada yang tahu. Kami telepon HP-nya tapi tidak aktif. Rupanya, HP-nya tinggal di ladang. Kami lihat diselipkan di pondok pertama. Hingga hari mulai gelap kami bersama warga mencari kembali ke ladang tapi tak membuahkan hasil,” beber Ace.

Malam itu, Ace berharap anaknya Kadri berada di rumah kawannya. Namun, sampai esok harinya juga belum muncul.

“Kami bersama seluruh warga kembali menyisir perladangan. Terlihatlah ada bekas jatuh di situ, saya sudah mulai pasrah,” kata Ace, dengan mata mulai berkaca-kaca.

Sementara, Asni Wati br Ginting, ibu korban menyebutkan anaknya sempat meminta dimasakkan mi instan.

“Mak saya lapar, tolong masakkan indomi. Tapi, aku gak open (tidak respon). Itu yang terakhir,” kata Asni dengan mata berkaca-kaca.

(Baca: Hilang Saat Jaga Ladang Jagung dari Serangan Kera, Geger Seisi Kampung di Tiganderket)

(Baca: Misteri Hilangnya Kadri Bangun di Lembah Lau Biang: Terdengar Teriakan Ada Kera, Korban Berlari)

Asni kemudian melanjutkan ceritanya. Sebelum ke ladang, Kadri menyampaikan keinginan menggendong anak adiknya (keponakan) yang masih berumur dua hari. Tapi, tidak dikasih adiknya.

“Itulah hari terakhir sebelum Kadri berangkat ke ladang,” ujar Asni, yang duduk di sebelah suaminya bersama beberapa warga setempat.

Kembali ke Ace. Ayah korban menyebutkan jika anaknya Kadri adalah sosok anak yang baik. Sama adik-adiknya sayang kali. Apalagi yang kecil, apapun yang diminta pasti dipenuhi.

“Tapi sudah lah, jangan tanya-tanya lagi. Saya belum sanggup. Sesak sekali di dalam,” ucap Ace, sembari memegang dadanya.

(Baca: Warga Siantar Yang Hilang Itu Ditemukan, Pengakuannya Mengejutkan)

(Baca: Ingat! Komitmen Wakapolres Karo di Masjid Raya, Berantas Judi dan Narkoba)

Ia berharap anaknya segera ditemukan. Dia juga siap menerima resiko kalau ternyata anaknya sudah tidak bernyawa.

“Kalau memang sudah ajal dari Yang Maha Kuasa, kita bisa apa, tapi jasad Kadri saya ingin lihat,” tandas Ace, sambil beri isyarat agar jangan ditanya-tanya lagi.

Share this: