Ingat! Komitmen Wakapolres Karo di Masjid Raya, Berantas Judi dan Narkoba

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Wakapolres Karo Kompol Edward Saragih foto bersama dengan jamaah Masjid Raya Berastagi, Kabupaten Karo, Sabtu (3/11/2018) subuh.

KARO, BENTENGTIMES.com– Mengawali hari-harinya sebagai Wakapolres Karo, Kompol Edward Saragih menggelar dialog dengan jamaah di Masjid Raya Berastagi, Kabupaten Karo, Sabtu (3/11/2018) subuh. Pada kesempatan itu, Kompol Edward menyampaikan beberapa hal terkait isu lokal hingga nasional menjelang pilpres dan pileg serentak tahun 2019, juga komitmennya memberantas berbagai kasus penyakit masyarakat (pekat) seperti: judi, narkoba, miras, dan prostitusi.

“Kami dari Polres Karo, tidak bisa berhasil dalam pelaksanaan tugas bila tidak ada peran serta masyarakat membantu. Oleh karena itu, bila ada informasi mengenai narkoba, judi, dan warung remang-remang atau kafe berbau maksiat, segera laporkan atau hubungi kami pihak kepolisian,” ucap Wakapolres Karo Kompol Edward Saragih, saat berdialog dengan jamaah di Masjid Raya.

Kemudian soal pembakaran bendera HTI di Bogor, yang mengakibatkan gelombang unjuk rasa besar-besaran, menurut Kompol Edward hal itu karena digoreng-goreng (didesain, red) menjadi besar. Padahal, pelaku pembakaran bendera tersebut sudah ditahan Polri dan Ketua GP Ansor sendiri sudah menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat.

“Maka hal ini tidak boleh terjadi karena kita harus menjaga kekondusifan, terutama di wilayah Kabupaten Karo, supaya aman dan baik menjelang Pilleg dan Pilpres,” ujarnya.

Terakhir, Wakapolres mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung Operasi Zebra Toba 2018.

“Mari kita dukung Operasi Zebra ini agar berjalan dengan baik dan sampaikan kepada keluarganya untuk melengkapi surat-surat kenderaannya demi kelancaran berlalu-lintas,” pesan Edward.

(Baca: Efendi ke Polda Sumut, Wakapolres Karo Dijabat Kompol Edward Saragih)

(Baca: Pakai Jas Pinjaman, Rikardo Gak Nyangka Terpilih Jadi Komisioner KPUD Karo)

Di sela-sela dialog, Ustad Ujang menerangkan bahwa di lokasi Masjid Raya, terdapat Sekolah Madrasah dan ada juga pasar. Sehingga ada kekhawatiran ketika anak-anak sekolah bermain dan lari lari keluar sekolah bisa mengakibatkan laka lantas.

“Jadi mohon dari Polres dan Dishub agar setiap harinya menempatkan petugas di mengatur lalu lintas dan parkir di depan Masjid Raya. Itu penting untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” pinta Ustad Ujang.

Mendengar usulan itu, Wakapolres Karo langsung merespon dan berjanji akan menempatkan petugas Lantas untuk mengatur dan menertibkan parkir di depan Masjid Raya.

(Baca: Saat Kades Sirumbia Didaulat Beri Sambutan dan Curhatnya Bikin Terkelin Terbahak-bahak)

(Baca: Teror Ancam Bunuh, di Balik Terungkapnya Dugaan Korupsi Proyek Tugu Mejuah-Juah)

Sementara pak Sudra, salahseorang jamaah menanyakan masalah penculikan apa memang ada terjadi di Kabupaten Karo. Mengenai hal ini, Wakapolres menegaskan bahwa kasus penculikan anak itu hanya isu yang sengaja dienduskan orang tidak bertanggung jawab agar masyarakat resah, apalagi ini menjelang Pilpres dan Pileg.

“Kapolri bahkan mengatakan bahwa tidak ada kasus penculikan anak. Isu ini sengaja dibuat untuk membuat masyarakat resah. Paling penting, kita harus menjaga anak kita dan sampaikan kepada gurunya kalau yang jemput tidak dikenal, jangan diberikan untuk dibawa,” ujar Edward mengakhiri.

Ikut mendampingi Wakapolres Karo, Kasat Tahti dan Iptu Agus Salim. Rombongan Wakapolres Karo tiba pukul 05.00 WIB dan diterima Ustad Ujang.

Share this: