Ini Profil Musisi dari 5 Negara yang akan Guncang Panggung Samosir Music International

Share this:
Sons & Preachers, band asal Jerman, yang akan mengguncang panggung SMI 2019.

SAMOSIR, BENTENGTIMES.com – Samosir Music International (SMI) yang akan digelar selama dua hari, yakni 23-24 Agustus nanti akan menghadirkan musisi-musisi dari 5 negara.

Project Manager SMI Henry Manik mengatakan bahwa SMI tahun ini akan menampilkan suasana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, terutama dari nama-nama artis dari luar negeri dan juga jenis musik yang akan ditampilkan.

Lewat proses yang panjang dan dengan pendekatan sosial yang dilakukan untuk menjaring artis/musisi dari beberapa negara di luar negeri, SMI tahun ini akan menampilkan artis/musisi dari 5 negara, yakni Indonesia yang diisi oleh Viky Sianipar, Tongam Sirait, Alex Rudiart Hutajulu, Alsant Nababan, Jabijabi Band. Kemudian, dari Austria yang tentunya akan diisi oleh Hermann Delago, Salammusik dari Malaysia, Bagjuice dari Belanda dan Sons & Preachers dari Jerman.

BACA: Momen Spektakuler Tahun Ini: Samosir Music International, Ini Bintang Tamunya…

Berikut profil singkat beberapa artis/musisi yang akan tampil pada Samosir Music International 2019:

1. Viky Sianipar
Musisi ini sangat bersemangat dalam memperkenalkan musik Indonesia. Dia lahir di Jakarta, 26 Juni 1976 anak bungsu dari pasangan Monang Sianipar dan Elly Rosalina Kusuman.

Sejak kecil Viky telah menampakkan bakatnya dalam bidang musik. Oleh karena itu ia memutuskan untuk mengambil pendidikan musik klasik pada tahun 1982 di Yayasan Pendidikan Musik (YPM), kemudian mengambil kursus piano jazz di sekolah musik Farabi selama 1 tahun, tahun 1995 berangkat ke San Fransisco untuk mengikuti kursus gitar blues. Ia berguru kepada George Cole, seorang gitaris kenamaan yang merupakan murid dari Joe Satriani.

Salammusik, band asal Malaysia, yang akan tampil pada Samosir Music International 2019.

Tahun 1997 setelah ia kembali ke Indonesia, Viky mendirikan grup band yang bernama MSA Band. Setelah 3 tahun, MSA Band berhasil menelurkan album MELANGKAH DI ATAS PELANGI. Namun sayang, tahun 2002 band ini bubar. Di sinilah starting point bagi Viky untuk memulai memperkenalkan world music miliknya dengan mulai mempelajari musik Batak. Untuk hal ini, Viky pun pergi ‘bertapa’ ke Danau Toba.

BACA: Ibu Negara Terkagum-kagum saat Berkunjung ke Desa Tenun Ulos di Samosir

Sepulangnya dari Danau Toba, Viky muncul dengan konsep dan style baru dalam memperkenalkan musik Batak. Berkolaborasi dengan beberapa musisi tradisional Batak yang sudah terkenal, Viky mengeluarkan album world music-nya yang pertama yaitu TOBA DREAM tahun 2002.

Setahun berikutnya ia kembali merilis album sejenis dengan judul TOBA DREAM II (2003). Lewat kehadiran album ini, lama-kelamaan musik yang ditawarkan Viky pun mulai diterima oleh masyarakat luas.

2. Tongam Sirait
Tongam Sirait adalah sosok seorang musisi Batak, sebagai sosok yang banyak menarik perhatian dan menjadi buah bibir di kalangan anak-anak muda Batak, di desa maupun di kota yang merindukan hadirnya ihutan (panutan) baru. Dia memang mampu keluar dari konsep musik vokal trio, yang selama ini umum dikenal masyarakat luas, sebagai trade mark penyanyi-penyanyi beretnis Batak.

Share this: