Melacak Iklas Prasasti, Tempat JR Saragih Menempuh SMA

Share this:
Ist
JR Saragih tampak menangis usai penetapan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Utara. Pasangan JR Saragih dan Ance Selian tak lolos hasil penetapan KPU Sumut

Uki menceritakan almarhum suaminya menjabat Kepala Sekolah SDN 15 Harapan Mulia hingga 2001, sementara SMP dan SMA Iklas Prasasti tutup pada 1995. Enam tahun setelah pensiun, Solihin meninggal, tepatnya pada 2007.

Kegiatan belajar mengajar di SMP dan SMA Iklas Prasasti berlangsung siang hari, lantaran gedung digunakan untuk aktivitas belajar SD pada pagi hari. Di sekolah itu, ada enam pengajar yang bekerja.

“Sekarang semua gurunya, kepala sekolahnya, sudah meninggal. Yang ngurus yayasan juga sudah tidak ada,” ujar Uki.

Tak Ada Data Siswa
Berdasarkan pengakuan Uki, tak ada dokumen mengenai orang-orang yang pernah sekolah di SMP dan SMA Iklas Prasasti. Catatan seperti buku tahunan dan data pelajar juga tak dimiliki yayasan. Uki menduga, dokumen sekolah disimpan mantan kepala sekolah.

“Tapi kan semua kepala sekolahnya sudah meninggal,” kata Uki.

Menurut Uki, ada dua kepala sekolah yang sempat memimpin SMA Iklas Prasasti. Kepala sekolah pertama bernama Surya dan menjabat saat didirikan hingga sebelum 1990.

Surya kemudian digantikan Adam lantaran meninggal. Adam menjabat kepala sekolah hingga SMA Iklas Prasasti tutup.

Surya diingat Uki sebagai sosok yang dermawan. Ia disebut kerap memberi sumbangan untuk sekolah. “(Guru) Lainnya kan PNS semua, tidak sanggup (memberi sumbangan ke sekolah),” kata ibu dua anak ini.

Pada periode akhir jabatan Surya dan awal jabatan Adam, JR Saragih diduga menjadi murid SMA Iklas Prasasti. Politikus Partai Demokrat itu mengaku lulus dari SMA Iklas Prasasti pada 1990.

Share this: