Kisah WNI Soal Lockdown Total di Selandia Baru Hanya Gegara Satu Kasus Covid-19

Share this:
BMG
Seorang kasir saat melayani pembeli di salahsatu minimarket di Auckland, kota terbesar Selandia Baru.

Mahasiswa asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ini juga mengatakan sempat terjadi panic buying dan jalanan-jalanan mendadak ramai dipenuhi orang yang ingin kembali ke rumah. Sehari setelah pemberlakuan lockdown, jalanan di Auckland benar-benar sepi. Hanya satu-dua kendaraan yang melintas dan tidak terlihat satu orang pun yang keluar dari kediamannya.

Meski lockdown total, Batara menyebut pemerintah Selandia Baru tetap mengizinkan pabrik dan toko yang esensial tetap beroperasi. Olahraga di luar rumah juga masih diperbolehkan asal tidak berkerumun.

“Olahraga seperti jogging masih boleh, jalan sesekali untuk refreshing juga masih nggak masalah,” katanya.

Penduduk setempat saat mengantre di sebuah mini market Kota Auckland, salahsatu kota terbesar di Selandia Baru, Selasa (17/8/2021).

Satu Kasus Positif Covid-19

Perdana Menteri Jacinda Ardern menempatkan Selandia Baru pada tiga hari lockdown, Selasa (17/8/2021) setelah satu kasus infeksi Covid-19 terkonfirmasi di sebuah komunitas di Auckland, kota terbesar di negara itu.

Infeksi baru itu yang pertama di Selandia Baru dalam enam bulan, didiagnosis pada seorang pria berusia 58 tahun yang telah mengunjungi daerah sekitar Coromandel, meski tidak diketahui bagaimana dia tertular virus yang menyebabkan Covid-19 itu.

BacaTiba-tiba Terjatuh Saat Senam di Taman Bunga, Warga Jalan Adam Malik Itu Meninggal

BacaPerpanjangan PPKM Mikro, Kapolda Sumut: Ketaatan Masyarakat Kunci Keberhasilan Menekan Penyebaran Covid-19

Dalam sebuah jumpa pers, Ardern menyampaikan tidak akan diketahui secara pasti apakah kasus tersebut disebabkan varian delta yang sangat menular sampai pengetesan genetik selesai dilakukan.

Bersambung ke halaman 3..

Share this: