Butuh Asuransi Kesehatan, Pedagang Goreng Pisang Ini Pilih JKN-KIS

Share this:
BMG
Legiah, pedagang goreng pisang di Pasar Kabanjahe, Kabupaten Karo, menunjukkan kartu JKN-KIS miliknya.

KARO, BENTENGTIMES.com– Wajah Legiah terlihat kembali ceria dan bugar. Pedagang goreng pisang ini kurang lebih sebulan keluar dari Rumah Sakit Amanda Berastagi. Dia harus dirawat karena penyakit kolestrol yang diidapnya sejak bebarapa tahun lalu.

Wanita berusia 53 tahun ini mengisahkan, awal mulanya dia jatuh sakit. Saat itu, dia sedang masak untuk persiapan jualan. Tiba-tiba, ia merasa dadanya nyeri sekali seperti ditekan dengan kuat. Sampai-sampai bernafas pun susah sekali rasanya.

“Alhamdulillah, entah kenapa waktu itu suami saya pulang lebih awal dari biasanya dari berladang. Langsung dibawanya saya ke IGD. Setelah ditangani dokter, baru lah saya rasa bisa sedikit lega bernafas. Tapi karena tekanan darah saya sangat tinggi waktu itu akhirnya saya harus diopname juga,” ujar Legiah, kepada tim media saat ditemui di kediamannya di Berastagi pada, Senin (12/10/2020).

Sejak itu, memiliki riwayat penyakit yang sewaktu waktu dapat kambuh membuat Legiah lebih berhati-hati dalam menjalani pola hidup. Ia pun mulai melakukan diet sehat sejak didiagnosis terkena kolestrol tinggi.

Namun, itu saja tidak membuatnya merasa aman. Ia sadar harus memiliki sebuah asuransi kesehatan untuk dapat meringankan beban keuangan keluarga jika jatuh sakit.

BacaDengan JKN-KIS, Asam Lambung Terkontrol

Setelah melakukan berbagai pencarian akhirnya pilihan Legiah jatuh pada JKN-KIS.

“Saya sama bapak (suami) tinggal berdua. Kami sudah lama ingin punya asuransi kesehatan buat jaga-jaga. Tapi setelah tanya sana-sini, preminya mahal-mahal. Sementara, penghasilan kami mana cukup. Akhirnya, awal tahun 2014 lalu kami dikenalkan BPJS oleh seorang kerabat. Waktu tahu iurannya waktu itu agak kaget juga karena jauh lebih murah dibandingkan dengan asuransi yang lain. Langsung saja siapin berkas kami langsung daftar,” tutur wanita kelahiran Kota Purwokerto ini.

BacaSempat Merasa Tak Butuh, Kini Gencar Ajak Masyarakat Daftar JKN KIS

Menjadi peserta JKN-KIS segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak awal BPJS Kesehatan berdiri telah memberikan banyak manfaat bagi Legiah dan suami. Dari mulai pelayanan kesehatan hingga kacamata, mereka selalu mengandalkan JKN-KIS. Dengan iuran yang tidak membebani, Legiah bersyukur akhirnya menemukan program JKN-KIS.

“Insya Allah, kami selalu mendahulukan bayar iuran BPJS. Pernah nunggak tapi cuma sebulan dua bulan karena kondisi keuangan juga waktu itu. Tapi setelah ada rejeki ya langsung bayar lagi. Sudah sering dibantu BPJS, malu lah kalau menunggak. Alhamdulillah, ada JKN-KIS saya dan suami tidak was-was lagi kalau jatuh sakit,” tutup Legiah sembari tersenyum.

Share this: