Sempat Merasa Tak Butuh, Kini Gencar Ajak Masyarakat Daftar JKN KIS

Share this:
BMG
Unjuk br Ginting, peserta JKN-KIS dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah.

KARO, BENTENGTIMES.com– Unjuk br Ginting (61), merupakan peserta Jaminan Kesahatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta Mandiri. Ditemui di Rumah Sakit Amanda Berastagi, Kamis (26/12/2019), Unjuk dengan senang hati menyampaikan pendapat dan pengalamannya tentang program JKN-KIS ini.

“Saya dan suami sudah dari tahun 2016 masuk BPJS (menjadi peserta JKN-KIS). Sangat terasa manfaatnya. Suami saya sudah beberapa kali dirawat inap. Di rumah sakit yang di Medan, pernah. Di sini (Kabupaten Karo) juga sudah beberapa kali. Terakhir kali bulan Juni lalu, diopname di Rumah Sakit Efarina karena hipertensi,” ujar wanita yang kini membuka usaha warung makanan ringan ini.

Unjuk pertama kali mengetahui program JKN-KIS ini dari seorang kerabatnya. Menurutnya waktu itu ia belum memerlukan jaminan kesehatan karena merasa ia dan suaminya jarang sakit.

BacaKhatib Ini Empat Kali Jalani Operasi, Semua Pakai BPJS Kesehatan

Namun anggapannya itu salah besar tatkala suatu hari sang suami harus dirawat inap di rumah sakit karena tiba-tiba meraskan sakit yang luar biasa di jantung. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memvonisnya terkena hipertensi. Kesedihan Unjuk dan suami semakin bertambah karena harus membayar sejumlah biaya atas pengobatan tersebut.

“Dari situ saya sadar kalau sakit itu tidak bisa kita duga datangnya. Jadi, lebih aman kalau kita memiliki jaminan kesehatan dari sekarang. Saya juga baru paham tentang program BPJS (JKN-KIS) ini. Tadinya, saya pikir seperti asuransi lain yang mencari untung ternyata saya salah besar. Iuran kita itu dipakai untuk menolong yang sedang sakit. Kalau kita yang sakit, ya kita yang dibantu iuran peserta lain. Begitu kan?” ucapnya penuh semangat.

BacaPerayaan Natal BPJAMSOSTEK Sumbagut, Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang

Untuk menebus rasa bersalahnya itu, Unjuk selalu mengajak siapa pun yang dikenalnya untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS. Ia ingin memastikan bahwa masyarakat paham konsep gotong royong dalam program ini agar tidak ada yang salah mengira bahwa program ini hanyalah untuk kepentingan sepihak saja, seperti dirinya yang dahulu.

Share this: