Terungkap, Sebelum Jatuh di Sungai Lau Biang, Korban Cium Tangan Ibu dan Ayah

Share this:
BMG-PELITA MONALD GINTING
Teman-teman satu sekolah korban datang ke lokasi kejadian menyalami ibu dan keluarga korban.

Lala saat ini duduk di kelas 1 SMK di Berastagi dan kos di dekat sekolah. Setiap seminggu sekali, biasanya Lala pulang ke kampungnya di Desa Biak Nampe untuk minta uang kebutuhan sehari-hari.

“Pada hari Sabtu kemarin, Lala pulang ke kampung dari Berastagi seperti biasa. Dan hari Minggu balik ke kosannya. Tak seperti biasa, Lala tidak biasanya memakai kendaraan roda dua. Tapi kemarin itu dibujuk-bujuknya ibu dan ayahnya agar mengizinkan dirinya bawa kreta ke kos. Dengan bujuk rayu, akhirnya orangtua ngasih izin. Saking senangnya, Lala cium tangan ibu dan ayah dan pamitan pulang,” ujar Janita mengisahkan.

Dan, sesampainya di SPBU Kacaribu, Lala ditelepon untuk kembali menjemput STNK yang ketinggalan. Sesampainya di Jembatan Sunhai Lau Biang, saat hendak menjemput STNK tersebut, terjadilah kecelakaan naas itu.

“Karena di kendaraan roda dua korban ada tertulis ‘Biak Nampe’, dari situlah saksi yang melihat kejadian langsung menghubungi warga Desa Biak Nampe,” ujar Janita.

Sementara, Riko sitepu (16), teman satu kos korban mengatakan bahwa dirinya setipa hari selalu sama dengan korban. Bahkan, dia belum percaya atas apa yang telah menimpa sahabatnya itu.

“Saya tadi tidak sekolah karena sedihnya. Sampai sekarang saya belum percaya atas kejadian yang menimpa teman saya ini,” ujar Riko di atas jembatan saat melihat ke arah jurang sungai.

Share this: