Djarot Apresiasi Program Tengku Erry: Nelayan Harus Diasuransikan

Share this:
HARIS-BENTENGTIMES.com
Djarot Saiful Hidayat dan istri saat bertemu dengan para nelayan di Wisata Mangrove Kampung Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Serdang Bedagai (Sergai), Minggu (6/5/2018).

SERGAI, BENTENGTIMES.com – Calon Gubernur Sumatera Utara H Djarot Saiful Hidayat mengatakan, nelayan harus diasuransikan. Hal ini agar memberikan jaminan kepada keluarga para nelayan jika terjadi kecelakaan terhadap nelayan saat melaut.

“Perlu diluncurkan Kartu Sumut Keluarga Sejahtera. Kesejahteraan siapa yang kita tingkatkan? Kesejahteraan keluarganya. Nelayan melaut harus diasuransikan. Yang bayar nanti pemerintah. Kalau kecelakaan, maka akan jelas asuransinya,” ucap Djarot saat bertemu dengan para nelayan di Wisata Mangrove Kampung Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Serdang Bedagai (Sergai), Minggu (6/5/2018).

Dikatakan, sebenarnya program ini sudah dilakukan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi. Dan, ini harus dikembangkan cukup luas.

(BACA: Salam DJOSS Buat Nelayan, Djarot Kampanyekan: Orang Cerdas Makan Ikan)

“Jadi ini lain dengan Program Keluarga Harapan. Dan semua program Pak Tengku Erry yang bagus harus kita lanjutkan. Sergai kan sudah 70 persen yang dapat asuransinya. Nanti akan kita maksimalkan agar 100 persen yang mendapat asuransi,” ucap mantan Walikota Blitar dua periode tersebut.

Djarot Saiful Hidayat dan istri berkunjung ke Wisata Mangrove Kampung Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Serdang Bedagai (Sergai), Minggu (6/5/2018).

Pencairan asuransinya juga harus cepat. Sehingga para nelayan merasakan bahwa program ini direspons cepat. Selain Kartu Sumut Keluarga Sejahtera, untuk anak nelayan akan disediakan Kartu Sumut Pintar. “Ini biar anak-anak nelayan juga pintar,” ucapnya.

(BACA: DJOSS Datang untuk Mengangkat Derajat Nelayan, Petani, Guru, Buruh dan Petugas Medis)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan, agar selain mencari ikan, nelayan juga mengelola tempat wisata.

“Kampung mangrove ini sangat bagus. Apalagi saya dengar yang kelola koperasi. Ini bagus. Selain mencari ikan, mengelola tempat wisata ini juga membantu perekonomian nelayan,” sebutnya.

Di Sumut sendiri, sudah banyak nelayan yang melakukan hal tersebut. “Kemarin saya makan di Percut juga begitu. Hasil tangkapan ikan nelayannya tidak hanya di jual ke pasar, tapi langsung mereka buat jadi restoran dan dikelola sebagai tempat wisata. Itu sebabnya koperasi nelayan juga penting dikembangkan,” sebutnya.

(BACA: Nelayan ke Djarot: Tolong Sampaikan ke Menteri Susi, Biarkan Kami Pakai Pukat Hela)

Sutris, Ketua Aliansi Nelayan Sumatera Utara menyatakan, di Serdang Bedagai ada 12.600 nelayan tradisional. Sementara di Sumut ada 120 ribu nelayan tradisional di pantai timur yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.

Djarot Saiful Hidayat dan istri saat bertemu dengan para nelayan di Wisata Mangrove Kampung Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Serdang Bedagai (Sergai), Minggu (6/5/2018).

“Aliansi kita ini sendiri merupakan gabungan dari beberapa elemen nelayan, Pak. Ada federasi nelayan, serikat nelayan dan lain sebagainya. Fokus kita, tidak menginginkan adanya alat tangkap ikan yang merusak lingkungan,” katanya.

Mereka sendiri secara internal telah membahas di aliansinya untuk mendukung sosok Djarot menjadi Gubernur Sumut mendatang.

“Kawan-kawan nelayan mendukung bapak menjadi gubernur. Semoga apa yang telah dikomitmenkan dapat tercapai,” ucapnya.

Hal yang sama juga dikatakan Leli, Ketua Hapsari. Ia berharap Djarot juga peduli dengan sosok perempuan, khususnya para perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual.

Share this: