Ternyata, Pembelajaran Jarak Jauh Bikin Kesenjangan Antara si Kaya dan Miskin Makin Lebar

Share this:
BMG
Ilustrasi anak-anak belajar di rumah, saat pandemi Covid-19.

Hal Paling Sering Terjadi di Sekolah, Prokes Longgar

Kartini mengungkapkan, penyebab dari kontaminasi yang berasal dari siswa adalah sekolah tidak melakukan pemeriksaan terhadap siswa yang bergejala, seperti batuk, pilek, dan bersuhu lebih tinggi dari suhu normal.

Anak yang sedang merasa tidak enak badan, tetapi tetap melakukan kegiatan di sekolah. Dia melihat, hal paling sering terjadi di lingkungan sekolah sehingga menyebabkan risiko penularan Covid-19 adalah penerapan protokol kesehatan yang longgar.

Penggunaan PeduliLindungi dan pemeriksaan suhu dilakukan ketika peserta didik masuk ke lingkungan sekolah, tapi setelah itu penggunaan masker dan menjaga jarak dengan baik tidak dilakukan.

“Kemudian, ruangan diisi dengan orang yang cukup padat. Aliran udaranya tidak baik. Artinya, protokol kesehatan kita tidak dilakukan dengan baik,” katanya lagi.

Selain itu, Kartini juga melihat satuan tugas (satgas) yang ada tidak melakukan tugasnya dengan sungguh-sungguh, baik yang ada di dalam sekolah maupun satgas di lingkungannya.

BacaJelang Tatap Muka Terbatas, Seluruh Daerah Diminta Percepat Vaksinasi

BacaWalikota Siantar Perpanjang Waktu Belajar di Rumah hingga 11 April

Tidak berjalannya pemberian sanksi dan belum selesainya pelaksanaan vaksinasi guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik juga dia sebut sebagai salah satu hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut ke depannya.

“Kadang-kadang nggak enak hati atau memang juga karena sangat sibuk sehingga tidak diberikan sanksi. Tentu pelaksanaan vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan dan juga anak didik yang belum selesai,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya >>>

DKI Jakarta Gelar PTM Kapasitas 100 Persen

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: