Banjir Bandang Parapat Akibat Degradasi Hutan, Harus Ada Langkah Konkret Pemerintah

Share this:
BMG
Material banjir meluber ke bahu jalan menuju kota wisata Parapat, persis di samping HKBP Sualan, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Kamis (13/5/2021) sore. (Insert) Ephorus HKBP Pdt Robinson Butarbutar.

Oleh sebab itu, HKBP kata Robinson, mendesak pemerintah pusat dan daerah, swasta, serta masyarakat agar sesegera mungkin melakukan langkah-langkah konkret untuk menyelamatkan lingkungan hidup dan hutan di sekitar Danau Toba.

Pemeliharaan lingkungan hidup dan hutan adalah faktor penting keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan infrastruktur dan aneka fasilitas umum yang dibangun pemerintah pusat akhir-akhir ini di sekitar Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, yang diharapkan membawa perbaikan kesejahteraan bagi rakyat.

BacaJokowi Resmikan Kampanye Beli Kreatif Danau Toba

BacaGerakan BISA di Kawasan Danau Toba: Jaga Lingkungan, Patuhi Protokol Kesehatan

Menurut Ephorus, pemerintah pusat dan daerah perlu mengkaji kebijakan yang lebih spesifik untuk menghentikan laju deforestasi, memberi sanksi tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada setiap pihak yang merusak alam, serta mengembalikan fungsi hutan di sekitar Danau Toba sebagai hutan alam untuk menyangga kelestarian dan keindahan Danau Toba, flora dan fauna, serta kesejahteraan masyarakat.

“HKBP berkomitmen untuk menolong korban bencana alam. HKBP juga siap bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menjadi mitra menjaga lingkungan hidup dan hutan, sekaligus mendorong dan mengapresiasi program reboisasi yang ramah lingkungan, terencana, dan konsisten. Kiranya Tuhan menguatkan kita untuk selalu menjaga kelestarian alam yang Dia ciptakan,” tutup Ephorus.

Share this: