Kesan Pertama Pakai KIS, Fitriyani: Alhamdulillah, Usus Buntu Sudah Diangkat

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Fitriyani usai menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit Amanda Berastagi, beberapa waktu lalu.

KARO, BENTENGTIMES.com– Gemar mengonsumsi makanan yang belum tentu terjamin kebersihannya telah mendatangkan penyakit pada Fitriyani. Gadis berusia 17 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai pramuniaga di sebuah toko tekstil di Kabanjahe ini terkena penyakit usus buntu yang berujung dengan operasi untuk menghindari kemungkinan pecahnya usus buntu tersebut.

“Saya senang jajan sembarangan. Jadinya, ya baru terasa sekarang akibatnya,” ucap Fitriyani, memulai percakapan dengan BENTENG TIMES, pada Rabu (18/6/2020), di Rumah Sakit Amanda Berastagi.

Ini pertama kalinya Fitri demikian biasa ia disapa, harus dirawat inap di rumah sakit. Terlebih ia harus menjalani operasi pula.

Dia mengaku sempat khawatir dengan biaya operasi yang besar. Namun, Fitri akhirnya merasa lega ketika mengetahui semua biaya pelayanan kesehatan yang didapatkannya selama dirawat di rumah sakit ditanggung oleh program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Dia menuturkan, awalnya, kepikiran sekali masalah biaya di rumah sakit. Malah waktu itu sempat tunda operasi karena takut biayanya.

“Biaya operasi kan nggak murah ya. Penghasilan saya pas-pasan, mau minta uang sama orangtua juga gimana, mereka udah nggak bekerja lagi,” tuturnya.

BacaJKN-KIS Jadi Program Harapan Orang Banyak

Tapi, dia akhirnya diberi tahu teman kalau pakai kartu KIS, berobatnya bisa gratis. Namun, dia mengaku belum pernah sakit waktu itu. Keluarganya juga belum pernah berobat dengan BPJS.

“Jadi, kami masih awam dengan kartu ini (red-KIS),” tutur anak ketiga dari empat bersaudara ini.

Berangkat dari informasi temannya tersebut, Fitri pun akhirnya dioperasi pada hari Senin (15/6/2020) lalu.

Alhamdulillah, operasinya lancar, usus buntunya sudah diangkat. Pelayanannya juga sangat memuaskan. Dokter, perawat, semuanya ramah di sini. Soal biaya juga sudah dijelaskan di awal kalau sudah ditanggung pemerintah,” ujar Fitri yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) sejak tahun 2016 itu.

BacaMenjadi Tulang Punggung Keluarga, JKN-KIS Jadi Andalan Ibu Satu Ini

Meski baru pertama kali mengunakan KIS, Fitri langsung mendapatkan kesan yang membekas dari program ini. Dia pun berharap agar program JKN-KIS terus berjalan menjadi harapan masyarakat Indonesia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Share this: