Bantuan Insektisida Distan Gunungsitoli ke Koptan Bahagia Mengecewakan, Padi Jadi Layu

Share this:
BMG
Yunius Larosa, Anggota DPRD Kota Gunungsitoli

GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Kebahagiaan para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (koptan) Bahagia, Desa Ononamolo I Lot, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, saat menerima bantuan insektisida pembasmi hama wereng dari Pemko Gunungsitoli, tak bertahan lama. Sebab ketika pembasmi hama wereng itu disemprotkan, tanaman padi mereka menjadi kering dan layu.

“Kami kecewa. Padi kami jadi kering dan layu setelah kami menggunakan obat yang dari Dinas Pertanian itu,” kata Sofulala Zega, Ketua Kelompok Tani Bahagia, kepada Benteng Times, via telepon selularnya, belum lama ini.  Sofulala menuturkan, bantuan insektisida mereka terima dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Gunungsitoli sekitar 3 minggu lalu.

Sofulala mengungkapkan, obat hama wereng itu merk Panzer 290SL dan Lugen 100 EC insektisida. Obat hama wereng itu mereka ketahui merupakan bantuan tahap 3 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA (Tahun Anggaran) 2011 berlabel milik ‘pemerintah tidak diperdagangan’, yang disalurkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Gunungsitoli.

“Dugaan kita, itu obat pembasmi hama wereng sudah kedaluwarsa. Obatnya tahun anggaran 2011, disalurkan tahun 2018. Kemungkinannya itu penyebab padi kami kering dan layu,” duga Sofulala.

Terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Gunungsitoli Oimolala Telaumbanua mengatakan, jika bantuan insektisida yang mereka salurkan tidak ada kaitannya dengan tanaman petani yang kering dan layu.

“Itu obat hama wereng. Saya kira tidak ada hubungannya dengan padi layu dan kering. Kecuali tadi obat herbisida yang langsung pada tanaman,” dalih Oimolala, tanpa merinci apa penyebab padi petani layu dan kering.

(Baca: Bupati Nias Fasilitasi Pengurusan Sehat Rohani Bacaleg di RSUD Gunungsitoli)

(Baca: Asyik! Penerbangan Jakarta-Gunungsitoli Segera Terwujud)

Menanggapi keluhan petani, Yunius Larosa, Anggota DPRD Kota Gunungsitoli mengaku sangat kecewa melihat kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Gunungsitoli. Menurut Yunius, terlepas apa penyebab padi petani layu dan kering seharusnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Gunungsitoli lah yang harus bertanggungjawab.

“Itu tugas mereka untuk mengatasi,” ujarnya.

Anggota DPRD dari Fraksi Demokrat ini menuturkan, bahwa kejadian tanaman padi kering dan layu yang dialami petani itu pasca penggunaan obat insektisida yang mereka peroleh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Gunungsitoli. Oleh sebab itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian harus tetap bertanggungjawab.

(Baca: Sekda Sidak Sejumlah Pasar di Gunungsitoli)

(Baca: Masyarakat Miskin di Gunungsitoli akan Diberi Pelatihan)

Pada kesempatan itu, Yunius mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Kepala Dinas Oimolala Telaumbanua selama ini. Menurutnya, perhatian Oimolala Telaumbanua terhadap ketahanan pangan dan pertanian di Kota Gunungsitoli itu sangat kurang.

“Saya banyak menerima keluhan dari para kelompok tani soal kinerja beliau itu,” ucapnya.

Share this: