Mengiris Hati! Kisah Lalu Fauzan Mencari Ibunya di Reruntuhan Masjid

Share this:
Puing-puing reruntuhan bangunan pasca gempa di Lombok.

Satu-satunya ekskavator yang terlihat di sana tampak menganggur. Penduduk kurang memperhatikan reruntuhan masjid itu. Mereka lebih peduli menyiapkan makanan untuk anak-anak dan diri mereka sendiri.

Menjelang siang, operasi penyelamatan pun dilanjutkan. Tim pencari mengharapkan keajaiban lain, setelah seorang pria ditemukan hidup di bawah masjid kemarin.

Di sebuah lapangan di dekat situ, ibu Supriyono sedang menyiapkan mi instan setelah menghabiskan malam kedua di tenda darurat. “Mi dan air ini dari tetangga kami,” katanya.

Dia juga memohon bantuan dari Pemerintah. “Saya harap pemerintah pusat dan pemerintah daerah datang ke lapangan dan melihat bagaimana kondisi di sini,” katanya.

“Kami berharap Pemerintah bisa membantu,” tambahnya.

Di sebuah lahan di perbukitan, tampak ribuan warga masih bertahan di tenda-tenda sementara. Tampak ada yang merawat luka-luka ringan yang dialaminya. Ada yang menggendong anak dan menunggu bantuan.

Warga di sini telah menerima bantuan makanan dari pihak berwenang, tetapi kondisi cuacanya panas dan mereka mulai kehabisan air minum. Di jalan poros propinsi di Tanjuh, aparat Pemerintah membagikan bantuan makanan. Kondisi lapar dan tidak sabar, beberapa warga mulai bertengkar.

Para petugas tampak berhasil mengendalikan situasi dan para penduduk itu pun mulai membentuk antrean teratur. Begitu banyak rombongan pejabat dengan pengawalan polisi lalu-lalang di sana. Mungkin mereka bermaksud meninjau lokasi bencana.

Namun sepanjang hari itu, rombongan pejabat tampaknya jauh lebih banyak dibandingkan bantuan yang benar-benar bermakna untuk para korban.

Diterjemahkan Farid M Ibrahim dari artikel ABC Australia.

Share this: