Mengiris Hati! Kisah Lalu Fauzan Mencari Ibunya di Reruntuhan Masjid

Share this:
Puing-puing reruntuhan bangunan pasca gempa di Lombok.

LOMBOK, BENTENGTIMES.com – Hari itu, Lalu Fauzan berjalan mondar-mandir di sekitar tumpukan puing-puing masjid desanya. Dia mencari-cari suara ibunya dari balik reruntuhan bangunan yang luluh-lantak akibat gempa. Ketika masjid dua lantai itu runtuh, ibu Fauzan sedang berada di dalam.

“Sehari setelah gempa, tim pencari datang ke sini dan mengatakan ada seseorang di dalam meminta bantuan,” katanya kepada ABC.

(BACA: Gempa Susulan Terjadi Sampai Belasan Kali)

“Suara seorang wanita yang meminta bantuan. Mungkin saja itu suara ibuku,” ujarnya.

Hari ini, taka ada lagi suara di bawah reruntuhan itu. Hanya hening. Di dasar tangga masjid, masih tergeletak puluhan sandal jepit. “Mungkin dia masih hidup. Saya akan sangat bersyukur,” katanya.

Sekitar 100 warga Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, berada dalam masjid untuk mengaji ketika gempa bumi melanda, Minggu malam. Ketika bangunan masji mulai runtuh, sebagian besar warga berhasil melarikan diri. Namun sebagian lainnya terjebak di dalam.

Reruntuhan masjid itu kini masih tampak belum dibongkar dan dibersihkan. “Saya sangat kecewa karena Pemerintah tak datang ke sini membersihkan puing-puing masjid,” ujar Fauzan.

(BACA: Gempa Berkekuatan 7 SR Guncang Lombok: Sedikitnya 29 Orang Meninggal)

“Kami sangat khawatir karena mungkin ada orang masih hidup di sana,” katanya.

“Tolonglah, Pemerintah datang dan mengangkat semua puing-puing ini,” tambahnya.

Beberapa kilometer dari situ, masjid di Desa Lading Lading juga luluh-lantak akibat gempa. Tidak ada yang bisa memastikan berapa banyak orang yang ada di dalam ketika terjadi gempa. Namun warga setempat mengatakan setidak ada 50 orang.

Puluhan petugas penyelamat berusaha menyingkirkan rerutuhan beton, mengharapkan adanya keajaiban.

Ketika ABC tiba di masjid itu pada Selasa (7/8/2018) pagi, sudah tidak ada upaya pencarian dan penyelamatan. Padahal puluhan orang dipekirakan berada di bawah reruntuhan.

Share this: