Tatap Hasil Pilgub Sumut, Djarot: Ingat, Revolusi Belum Selesai

Share this:
BMG
Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus di acara Silaturahmi dan Doa Bersama di Rumah Relawan Jalan Cipto.

“Saya juga prihatin kepada ustad-ustad yang mendukung saya tidak diizinkan berkhutbah. Ketika saya bertanya kepada beliau (para ustad), ternyata beliau-beliau tidak kecewa serta menyesal. Islam sungguhlah Rahmatan Lilalamin,” ungkapnya.

Tak sampai di situ, Djarot juga mengungkapkan hakikat kekuasaan. “Kekuasaan bukanlah tujuan, kekuasaan adalah sarana, jalan yang akan kita gunakan untuk memberantas kemiskinan, kebodohan, korupsi serta narkoba. Mari kita kawal orang-orang yang menghalalkan segala cara untuk kekuasaan,” ucapnya.

Bagi Djarot, jabatan hakikatnya adalah ujian dan ajang bagi pemimpin untuk membuktikan intergritasnya.

Terkait hasil pilkada, mantan Walikota Blitar 2 periode ini mengaku bangga dengan hasil tersebut serta bersyukur Sumut tetap aman. “Kita telah berjalan pada relnya, kita tidak melakukan politisasi SARA, money politics maupun hoaks,” katanya.

Djarot sempat berseloroh terkait pengalamannya bertemu sang relawan yang tidak terima dengan hasil pemilu. “Dia datang ke rumah saya, kemudian bilang tidak bisa tidur. Dia meminta saya untuk tidak stress. Wah, salah itu, saya ajak dia sarapan bersama untuk makan sukun dan syukurlah semangat lagi, kita harus tetap semangat,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Djarot juga mengajak semua kalangan mengawal hasil pemilu dan tetap menghargainya. “Mari kita beri kesempatan Pak Edy dan Pak Musa memimpin Sumut. Tugas kita adalah kawal,” tegasnya.

Share this: