Pemprovsu Masih Optimis Geopark Kaldera Toba Masuk UNESCO

Share this:
Geosite Hutaginjang di Kabupaten Humbahas.

“Information centre, panggung budaya juga sudah. Jadi memang kita kemas supaya Hutaginjang menjadi geosite,” ujarnya.

Selain Huta Ginjang, pemerintah juga sedang mengebut pekerjaan di Geosite Sipinsur. Selama ini, Sipinsur dikenal sebagai botanical garden. Disana juga disediakan panel penjelasan sejarah Danau Toba dari sisi keilmuan dan legenda masyarakat.

Menurut Hidayati, masyarakat juga mendukung penuh soal penilaian GKT dari UNESCO. Selama ini, masyarakat juga memberikan dukungan penuh dengan tetap menjaga kawasannya.

“Misalnya, dengan mereka berjualan di Tomok itu sudah menjadi gerakan yang mendukung Geopark,” katanya.

Sejak dicanangkan menjadi GKT, dinas pariwisata di tujuh kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Danau Toba juga getol melakukan pelatihan sadar daerah wisata kepada masyarakat.

Selama ini ada anggapan, kalau hanya Samosir saja kabupaten yang getol mendukung pariwisata di Danau Toba. Namun, Hidayati menampik kabar itu. Kata dia, seluruh kabupaten bekerja secara penuh.

“Sebenarnya tidak, semuanya aktif. Orang banyak salah menilai. Dipikir orang GKT itu Sigulatti. Geositenya itu Pusuk Buhit, Huta Siallagan. Jadi kalau sekarang ini, pengembangan tujuan wisatanya itu tidak hanya Parapat. Tapi juga daerah lain enggak kalah potensinya,” jelasnya.

Hidayati juga tidak membantah bahwa tragedi KM Sinar Bangun berpengaruh pada penilaian. Pariwisata di Danau Toba juga terpukul ke bawah akibat tragedi itu. Namun menurut dia, tragedi KM Sinar Bangun jadi cambuk untuk berbenah. Seluruh regulasi mulai diperbaiki. Apalagi, tragedi itu juga jadi perhatian nasional dan internasional.

“Penilaian ini akan jadi pemulihan di tingkat internasional. Jadi momen perbaikan juga kepada seluruh stakeholder pariwisata. Kami meminta kepada mereka, nilailah kami apa adanya. Kami mempunyai, potensi alam, budaya, flora yang langka,” tandasnya.

Share this: