Koalisi PDIP dan PPP di Pilgubsu, Ibarat Semut Melawan Gajah, Djarot: Jangan Gentar…!

Share this:
ARIS-BENTENGTIMES.com
Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 H Djarot Syaiful Hidayat saat memberikan arahan dalam Acara Pelatihan Kepemimpinan Kader Dasar (LKKD) DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Padang Lawas, Rabu (7/3/2018).

PALAS, BENTENGTIMES.com – H Djarot Syaiful Hidayat menyemangati kader PPP Kabupaten Palas (Padang Lawas). Sosok yang sarat pengalaman ini mengibaratkan koalisi PDIP dan PPP di Pilgubsu ibarat semut melawan gajah.

“Tapi, sekalipun kecil, jika seluruh kader PDIP dan PPP bersatu, gajah di depan mata pun bisa tumbang. Gajah tak akan bisa menaklukkan semut tapi sebaliknya semut akan menyerang telinga dan gajah akan tumbang. Betul kan,” ujar H Djarot Syaiful Hidayat saat memberikan arahan dalam Acara Pelatihan Kepemimpinan Kader Dasar (LKKD) DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Padang Lawas, bertempat di Kecamatan Aek Nabara Barumun, Rabu (7/3/2018).

Dia mengungkapkan bahwa partisipasi pemilih di Sumatera Utara sangat rendah. Pada pelaksanaan pilgubsu periode sebelumnya, yang tidak memilih 52 persen. Kemudian, pada Pilkada Walikota Medan, ada 72 persen tidak memilih.

“Hal itu diakibatkan dua hal. Pertama, apakah dia tidak tahu hari pencoblosan. Kedua, tidak percaya kepada pemimpin. Mereka tidak memilih karena tidak mau terjebak dosa sosial karena memilih pemimpin yang korupsi,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata Djarot, warga harus tahu bawahari Rabu, 27 Juni 2018 itu hari pencoblosan. Seluruh kader politik harus tahu kapan pencoblosan.

“Lalu, siapa yang dipilih? Adalah pemimpin yang bebas dari korupsi, pemimpin yang tidak memainkan money politics. Tipsnya, Nomor 1 datang, nomor 2 coblos, nomor 3 pulang,” ujarnya.

Djarot mengungkapkan, pemimpin pemerintahan yang dibutuhkan adalah pemimpin sarat pengalaman. Seorang pemimpin itu harus disiplin, bisa beri contoh, menjadi teladan, karena pemimpin itu diikuti. Pemimpin itu bukan bos, karena bos itu ditakuti. Pemimpin itu bukan penguasa. Kalau penguasa itu kejam.

“Pemimpin itu mengayomi. Kalau mengayomi, kasih contoh. Sebab kepemimpinan itu dipertanggungjawabkan kepada Allah,” kata mantan Walikota Blitar dua periode ini.

Pada kesempatan itu, Djarot mengungkapkan bahwa mereka sampai di Barumun Tengah, tengah malam sekitar setengah jam 12. Tapi masih ditunggu masyarakat. Padahal, undangan jam 9. Hadir juga tokoh adat, tokoh masyarakat dan para kepala desa serta Ketua DPC PDI Perjuangan Palas Haris Simbolon.

Ia mengaku sudah mengantuk berat, jalannya bergelombang. Tapi, begitu bertemu ada banyak orang, dia kembali semangat.

Pada kesempatan itu, Djarot kembali menyampaikan konsep Kartu Sumut Pintar, Kartu Sumut Sehat dan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi tapi tidak mampu.

Kemudian, para pengusaha kecil diberikan kemudahan mendapat layanan kredit usaha dari KUR. Kemudian penataan pasar-pasar tradisional.

“Mari sama-sama memilih DJOSS demi mewujudkan perubahan Sumut bersih, hebat, karena Sumut itu identik dengan Semua Urusan Mudah dan Transparan,” ujarnya.

Share this: