Kritik atas Pertemuan PSI dan Jokowi: Mereka Tendensius, Culas dan Kekanak-kanakan

Share this:
Ketua dan para elite Partai Solidaritas Indonesia saat berkunjung ke Istana.

JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Ketua Progres 98 Faizal Assegaf menilai reaksi elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra merespon pertemuan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan Presiden Joko Widodo di Istana, terlihat sangat tendensius, culas dan kekanak-kanakan.

Menurutnya Pertemuan Jokowi dengan pengurus hal yang biasa. Sebagai partai yang pendukung pemerintah dan berkomitmen memberantas kejahatan korupsi, kebersamaan yang ditunjukan justru dinilai rakyat positif.

Faisal mengingatkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra pernah pernah makan siang di Istana dan naik kuda bareng di Hambalang. Momen itu dilupakan PKS dan Gerindra dan membuat kedua Parpol tersebut makin kehilangan martabat dan tampak konyol dengan bertindak penuh kemunafikan dihadapan publik.

“Jangan munafiklah,” ujarnya dalam pesan singkat, Minggu (4/3/2018).

Lenih lanjut, Faizal menjelaskan di masa rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi Presiden, PKS dan Partai Gerindra juga bebas masuk keluar Istana membicarakan berbagai ihwal dengan Presiden. Toh publik tidak mempersoalkan.

Namun kini, PSI yang mesra dengan Jokowi sangat dibenci dan diserang secara sporadis.

“Tampaknya PKS dan Gerindra sangat iri dan kekanak-kanakan. Memalukan sekali,” cetusnya.

Faizal menbahkan, semestinya elite PKS dan Partai Gerindra introspeksi diri, bersikap bijak dan dewasa agar tidak menistakan akal sehat lantaran terkepung oleh dendam dan kebencian yang menyala-nyala.

“Mosok hadapi anak-anak muda PSI kelihatan panik dan nekat mempertunjukan kebodohan. Perilaku yang demikian bisa jadi lantaran kena virus mahar politik dan koruptif,” pungkasnya.

Share this: