Membidik Peluang Tommy Soeharto dan Partai Berkarya di Pemilu

Share this:
Kumparan
Tommy Soeharto saat mencabut nomor urut Partai Berkarya

BENTENGTIMES.com – KPU telah melakukan pengundian nomor urut Parpol peserta Pemilu 2019. Ada 14 Parpol yang lolos dan telah mendapatkan nomor urut. Setiap nomor urut itu diklaim para petinggi Parpol memiliki makna dan semangat keberhasilan.

Ahli Restrukturisasi Nama, Ni Kadek Hellen Kristy pun menganalisis Partai Berkarya, salah satu partai baru yang kini digawangi oleh putra Cendana, Tommy Soeharto. Diketahui, Partai Berkarya mendapat nomor urut 7.

Menurut Ni Kadek Hellen Kristy, 7 memang nomor yang akan memberikan banyak peluang besar. Artinya nomor urut ini sesuai dan selaras bagi Partai Berkarya. Hanya saja tidak ada hal mudah yang bisa dicapai partai ini. “Semua perlu usaha keras dan aneka hambatan muncul dalam pencapaian tujuan,” kata Heleni, Senin (19/2/2018).

Heleni membaca Partai Berkarya dari segi namanya membentuk energi negatif. Akan terjadi ketidakstabilan dalam keputusan, dominasi pengkhianatan tingkat tinggi baik dari dalam maupun luar. “Intinya sukses adalah hal yang tidak mudah bagi partai ini. Bisa ada ancaman konflik internal ke depannya,” tegas Heleni.

Lalu bagaimana dengan nama besar Tommy Soeharto? Lebih jauh Heleni mengatakan, nomor 7 tidak untuk Tommy Soeharto yang lahir pada 15 Juli 1962. Justru angka 7 adalah angka ciong atau angka yang perlu dihindari Tommy.

“Aneka hambatan tingkat tinggi dan masalah hukum sangat kuat terjadi. Saya ibaratkan Partai Berkarya dengan Nomor 7 seperti botol dengan tutupnya. Sebaliknya untuk Tommy,” tukas Heleni.

Kesimpulannya, nomor 7 selaras untuk Partai Berkarya, tetapi kemungkinan belum tentu dapat mendapatkan kesuksesan. Tujuh dilihat dari angka atau nomor urut memang baik, akan tetapi jika dilihat dari nama partai terlalu banyak prahara.

“Kalau dari nama terlalu banyak kekacauan yang akan muncul dalam partai ini sendiri, daripada nomor. Nomor urut 7 hanya sekitar 30 persen akan mempengaruhi nasib partai itu,” ungkap Heleni.

Share this: