Maroko vs Iran: Lepaskan Diri dari Kuncian Raksasa

Share this:
Maroko vs Iran

RUSIA, BENTENGTIMES.com – Laga perdana di babak grup ini bisa menjadi pertandingan paling menentukan bagi peluang kedua tim untuk lolos ke babak berikutnya.

Terkunci dengan dua tim raksasa sepakbola, juara Piala Dunia 2010, Spanyol, dan juara Euro 2016, Portugal, membuat Maroko dan Iran harus memaksimalkan pertandingan perdana mereka untuk bisa memperlebar asa lolos ke babak gugur.

Karena bagaimanapun juga, di atas kertas, satu angka menjadi target masuk akal bagi kedua tim ketika menghadapi La Furia Roja dan Seleccao, sehingga menghabisi satu sama lain menjadi opsi terbaik.

Dalam persiapan jelang Piala Dunia, Maroko mendapatkan hasil yang sedikit lebih baik dari rivalnya. Berbekal pemain ‘asing’ terbanyak dalam skuat di turnamen tahun ini – Maroko menjadi tim dengan pemain kelahiran luar negeri terbanyak – Herve Renard membawa Singa Atlas mencapai kemampuan terbaik.

Sejak diangkat pada Maret 2016, sosok asal Prancis itu nyaris membawa Maroko selalu bermain tanpa cela, membawa klub memuncaki kualifikasi Piala Dunia tanpa kalah dan menjuarai turnamen CHAN 2018, meraih 25 kemenangan dalam 38 laga dan hanya menelan kekalahan lima kali – termasuk catatan tak terkalahkan dalam 18 laga terakhir.

Rentetan hasil gemilang tersebut, selain dari kecerdasan sang pelatih melakukan racikan taktik, juga tidak lepas dari banyaknya pemain berkualitas yang menghuni skuat. Medhi Benatia menjadi kapten dan juga karang tangguh di lini pertahanan, Nordin Amrabat sebagai bek sayap dengan pengalamannya dalam transisi bertahan-menyerang, dan juga Hakim Ziyech yang menjadi sumber inspirasi tim ketika menyerang, dibantu oleh kreativitas Younes Belhanda.

Bek sayap belia Real Madrid, Achraf Hakimi, juga akan menjadi salah satu kekuatan kejutan dari Maroko. Pemain berusia 19 tahun itu dipercaya sebagai bek sayap utama tim dalam dua laga uji coba terakhir menyusul cederanya Nabil Dirar.

Dengan semua modal positif, kualitas skuat dan fakta bahwa Maroko baru kembali ke turnamen paling prestisius dalam dunia olahraga setelah 20 tahun, membuat Benatia dan kawan-kawan siap bertarung habis-habisan di setiap pertandingan.

Sementara, Iran tampil perkasa di kualifikasi Piala Dunia zona Asia, unggul tujuh angka atas Korea Selatan pada klasemen akhir grup A. Namun, dalam lima laga uji coba terakhir, skuat asuhan Carlos Queiroz agak terseok dengan menelan dua kekalahan dan hanya unggul tipis dalam tiga laga sisanya.

Pelatih asal Portugal itu bakal mengandalkan kekuatan fisik anak asuhnya untuk menghentikan kreativitas Maroko dan membidik kemenangan tipis yang memang sudah cukup untuk mengunci poin krusial di grup B.

Prakiraan pemain:

Maroko (4-5-1): Munir; Benatia, Saiss, Hakimi, Amrabat; El-Ahmadi, Boussoufa, Belhanda, Ziyech, Dirar; Boutabi

Iran (4-5-1): Beiranvand; Pouraliganji, Cheschmi, Rezaeian, Mohammadi; Hajsafi, Shojaei, Ansarifard, Taremi, Jahanbakhsh; Azmoun

Fakta:

Maroko dan Iran tidak pernah bertemu di Piala Dunia. Faktaya, mereka hanya sekali berduel dan laga berakhir imbang.

Maroko lolos ke Piala Dunia untuk kelima kali, yang pertama sejak 1998. Mereka tidak pernah melaju hingga lebih dari babak 16 besar (1986), tereliminasi di babak grup pada tiga edisi lain.

Maroko hanya menang dua dari 13 pertandingan di Piala Dunia (S4 K7), termasuk lima kekalahan dan tujuh laga terakhir (M1 S1). Mereka juga tidak pernah menang dalam laga pembuka turnamen (S2 K2).

Dari 12 gol Maroko di Piala Dunia, tidak ada yang lahir dari bola mati, semua tercipta melalui permainan terbuka.

Maroko menjadi satu-satunya tim yang tidak kebobolan pada kualifikasi Piala Dunia 2018 babak ketiga zona Afrika (enam laga).

Iran lolos ke Piala Dunia secara beruntun untuk pertama kalinya. Bagaimanapun juga, mereka tidak pernah menembus babak gugur, hanya mampu menang satu kali dari 12 laga (S3 K8) – melawan Amerika Serikat pada 21 Juni 1998 dengan skor 2-1.

Iran juga hanya mampu mendapat satu clean sheet dalam 12 laga tersebut (0-0 vs Nigeria, Juni 2014), mencetak lebih dari satu gol juga hanya dalam satu laga – ketika menaklukkan Amerika Serikat.

Iran tidak terkalahkan dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia, memenangkan 12 laga dan bermain imbang enam kali. Mereka juga meraih 14 clean sheet dalam 18 laga itu.

Ini adalah Piala Dunia perdana bagi Herve Renard sebagai pelatih. Bos Maroko itu satu-satunya manajer yang mampu juara Piala Afrika dengan dua tim berbeda (Zambia, Pantai Gading).

Carlos Queiroz menjalani Piala Dunia ketiganya secara beruntun sebagai manajer, dan yang kedua beruntun bersama Iran.

Pencapaian terbaik Queiroz pada debutnya di Piala Dunia 2010, di mana ia memimpin Portugal melaju ke babak 16 besar sebelum disingkirkan Spanyol yang akhirnya keluar sebagai juara.

Share this: