Ada 41 Titik Rawan Macet di Sumut, Ini Rinciannya…

Share this:
Lokasi rawan macet dari Kota Medan menuju Kabupaten Karo.

MEDAN, BENTENGTIMES.com – Arus mudik Lebaran diprediksi bakal terjadi mulai akhir pekan ini yang ditandai dengan dimulainya cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1439 H bagi PNS.

Sebagai peringatan bagi pemudik, Polda Sumut merilis lokasi-lokasi rawan macet, rawan longsor, rawan banjir, agar jadi perhatian bagi para pemudik. Namun begitu, seluruh instansi, baik itu Polri, TNI dan pemda telah berkoordinasi untuk bertugas menangani lalu lintas selama arus mudik dan arus balik.

Polda Sumut mencatat, ada sebanyak 54 lokasi rawan longsor, 33 lokasi rawan banjir, 77 lokasi rawan kecelakaan lalulintas serta 41 lokasi rawan macet di Sumut.

Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, demi kelancaran arus mudik lebaran tahun ini, Poldasu telah memetakan lokasi-lokasi jalur mudik yang dianggap rawan dan layak diantisipasi. Disebutnya, sedikitnya ada 41 titik rawan kemacetan yang harus diantisipasi.

Dijelaskan, 41 titik rawan kemacetan tersebut meliputi wilayah Polrestabes Medan sebanyak 4 titik, Polresta Binjai 3 titik, Tebingtinggi 3 titik, Langkat 1 titik, Simalungun 1 titik, Asahan 1 titik dan Labuhanbatu 6 titik.

Kemudian, wilayah Polres Tanah Karo sebanyak 6 titik, Tapanuli Utara (Taput) 1 titik, Dairi 2 titik, Belawan 3 titik, Padangsidempuan 1 titik, Tanjungbalai 2 titik, Tapanuli Selatan (Tapsel) 2 titik, Sibolga 1 titik serta Samosir 1 titik.

Untuk mengantisipasinya, selain mengerahkan personel dari Ditlantas, Polda Sumut nantinya juga akan dibantu dari petugas Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengurai jalur-jalur kemacetan. “7.759 personel nantinya yang dilibatkan dalam pengamanan lebaran. Tidak hanya dari Ditlantas tapi juga dari Dishub,” sebutnya.

Tatan menyampaikan, untuk pengamanan lebaran selain polisi, operasi ini juga akan melibatkan unsur lain sebesar 2.088 personel. Jumlah ini berasal dari TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas PU Bina Marga, Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran, dan juga Pramuka.

Tak hanya itu, sebanyak 102 pos pengamanan pun akan didirikan. Pos ini sebagian besar berada di Polres-Polres, begitu juga ada sebanyak 33 pos pelayanan dan pos terpadu.

“Salah satu yang harus diantisipasi pada saat ini adalah masalah terorisme. Karena itu, peran dari tiga pilar yaitu Babinsa, Babinkamtibnas dan kepala desa sangat strategis. Kepada Kapolres untuk sinergi dengan tiga pilar ini,” jelasnya.

Share this: