Duh! HUT Kota Siantar Dikomersilkan

Share this:
Para pedagang ketika berunjuk rasa di kantor DPRD Kota Siantar, Selasa (24/4/2018)

SIANTAR, BENTENGTIMES.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Siantar ke-147 diwarnai dengan aksi unjuk rasa sejumlah pedagang kaki lima dan permainan anak-anak. Mereka menganggap Pemko Siantar sudah mengomersilkan hari jadi tersebut.

Para pedagang berunjuk rasa ketika DPRD dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sedang menggelar sidang paripurna istimewa DPRD Kota Siantar memperingati hari jadi Kota Siantar ke-147, Selasa (24/4/2018).

Dengan membawa sejumlah spanduk, para pengunjuk rasa menyampaikan kekesalan mereka karena tidak diberikan tempat untuk berjualan di seputaran Lapangan H Adam Malik hingga Lapangan Merdeka Kota Siantar.

“HUT Siantar dikomersilkan, ada pungli,” tegas Ivan Syahputra, perwakilan pedagang.

Menurut Ivan, stand tempat berjualan yang didirikan di kawasan Lapangan Haji Adam Malik dan Lapangan Merdeka disewakan seharga Rp3 juta hingga Rp8 juta.

Bazaar yang berdiri di lokasi pelaksanaan HUT Kota Siantar di Lapangan H Adam Malik, Selasa (24/4/2018)

“Kami digusur. Yang berjualan di situ didatangkan dari luar daerah. Padahal sehari-harinya kami yang berjualan di situ,” ungkapnya.

Ivan melanjutkan, dengan kondisi itu, Hefriansyah tidak berpihak kepada mssyarakat Siantar.

“Walikota buta, walikota bisu. Hefriansyah tidak berpihak kepada masyarakat Siantar,” bebernya.

Atas penggurusan itu, tidak ada solusi yang diberikan Pemko kepada mereka. “Nggak ada solusi. Kalau kami mau jualan, harus bayar Rp3 juta, Rp8 juta,” terangnya.

Sayangnya, meski berada di ruang sidang paripurna, namun Hefriansyah tidak menjawab keluhan para pedagang tersebut.

Begitu pula saat wartawan hendak mewawancarainya terkait hal itu, Hefriansyah malah berlalu begitu saja.

Share this: