39 Tahun Berjuang Lawan Penyakit Aneh, Nek Darawati Siregar Butuh Uluran Tangan

Share this:
Kondisi Darawati Siregar yang dipenuhi benjolan dan sudah 39 tahun penyakit itu tak kunjung sembuh.

LABURA, BENTENGTIMES.com – Darawati Siregar (60) tak tahu lagi harus berbuat apa. Dia sudah pasrah, sebab, hingga kini penyakit yang ia derita sejak 39 tahun lalu tak kunjung sembuh.

Darawati Siregar yang ditemui di rumahnya di Kelurahan Aekkanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) menceritakan bahwa sekujur tubuhnya penuh dengan benjolan-benjolan kecil dan besar. Penyakit ini dirasakannya sejak usianya 21 tahun.

“Saya tidak menikah. Saya sadar dengan kondisi saya. Penyakit ini mulai muncul sejak saya berusia 21 tahun,” kata Darawati yang tinggal bersama adiknya, Selasa (10/4/2018).

Dia mengisahkan, awal penyakit ini muncul pada saat ia berusianya 21 tahun. Awalnya di bagian tangan muncul bintik-bintik merah. Semakin lama bintik-bintik tersebut menjalar ke seluruh tubuh, bahkan ke wajah.

Tidak terasa sakit atau gatal. Namun saat itu tubuhnya terasa panas. Setelah itu, menyusul munculnya benjolan-benjolan di permukaan kulit.

“Dari dulu saya sudah berobat, baik ke dokter maupun pengobatan alternatif. Kedua orangtua saya semasa hidup mereka berusaha agar penyakit saya sembuh. Dulu, saat dibawa ke rumah sakit di Medan, dokter mengatakan benjolan yang ada di kaki kiri saya bisa dioperasi, namun berisiko kelumpuhan. Dokter juga tidak menjelaskan saya sakit apa,” kenang Darawati.

Di usianya yang semakin senja membuatnya semakin tertatih untuk berobat. Untuk makannya sehari-hari saja dibantu adik-adiknya dan uluran tangan tetangga. Kondisinya yang semakin menua seakan membuat penyakit tak lepas dari tubuhnya.

“Belakangan mata sebelah kanan saya terasa sakit. Mungkin pengaruh benjolan, atau mungkin karena nangis. Saya tidak pernah diperhatikan pemerintah, camat atau bupati,” katanya dengan nada khawatir bila dirinya merepotkan orang lain.

Penyakit yang diderita Darawati dibenarkan Agus Mahendra (44) dan Hariansyah warga Lingkungan III, Kelurahan Aekkanopan.

“Sejak aku kecil Bu Darawati sudah begitu kondisinya. Beliau orang baik dan rajin shalat di mushalla depan rumah tempat dia dan adiknya tinggal,” kata Agus Mahendra.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Labura Ahmad Sampurna mengaku belum mengetahui ada warga Labura yang mengidap penyakit aneh itu.

“Saya belum mengetahui keadaan beliau. Jika belum memiliki BPJS, sebaiknya segera diurus,” ujarnya.

Share this: