3 Kandidat Kuat Cawapres Jokowi, Seluruhnya Berinisial M

Share this:
Presiden Jokowi Widodo menjamu Ketua Umum PDIP, Golkar, PKB, Nasdem, Hanura dan Ketua Umum PPP di Istana Bogor, Senin (23/7/2018).

JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Satu nama Cawapres yang akan mendampingi Jokowi maju Pilpres 2019 mulai menyeruak ke permukaan setelah 6 ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah menggelar pertemuan khusus dengan Presiden Jokowi, Senin (23/7/2018) di Istana Keprisidenan Bogor, Jawa Barat.

Satu nama Cawapres pendamping langsung jadi kasak-kusuk dan jadi perhatian serius oleh para pengamat politik untuk dibedah. Salah Satunya Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.

(BACA: 3,5 Jam Bertemu 6 Ketum Parpol, Cawapres Jokowi Pun Disepakati)

Qodari memprediksi, salah satu nama dari tiga tokoh nasional akan maju sebagai Cawapres Joko Widodo diantaranya ialah Mahfud MD, Moeldoko, Ma’ruf Amin.

“Kemungkinan cawapres Jokowi mengerucut pada salah satu dari 3 M: Mahfud, Moeldoko, Maruf Amin,” ujar Qodari kepada wartawan, Selasa (24/7/2018).

Qodari berpendapat, tiga nama tokoh itu memenuhi lima kriteria sebagai pendamping Joko Widodo.

Pertama berasal dari kalangan non-parpol, kedua dapat menjawab isu SARA, ketiga berusia senior, disetujui oleh Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dan terakhir sesuai kebutuhan Joko Widodo.

“Mengapa non-parpol, karena jika Pak Jokowi memilih cawapresnya dari orang parpol, parpol lain bisa cemburu,” kata Qodari.

Partai-partai politik, kata Qodari, sedang mengincar efek ‘ekor jas’ untuk meningkatkan suara partainya. Jika Presiden Joko Widodo memilih cawapres dari figur salah satu partai politik dalam koalisinya, risikonya adalah perpecahan internal koalisi.

Lanjut Qodari, kriteria kedua, adalah figur yang dapat menjawab pertanyaan seputar isu SARA yang sering digunakan sebagai senjata oleh lawan-lawan politik Presiden Joko Widodo.

Syarat ini bisa dipenuhi oleh figur dari dua kalangan. “Kalau enggak hijau santri, ya hijau TNI-Polri. Kira-kira begitu, hijaunya hijau militer-lah,” ujar Qodari.

Menurut Qodari, kriteria ketiga ialah, jika Jokowi memilih cawapres yang relatif muda, cawapres itu bisa dianggap berambisi maju di pemilihan presiden 2024.

Sebagai Wakil Presiden Jokowi, seseorang akan menjadi calon kuat dalam pemilihan presiden 2024. “Nah, itu partai-partai yang lain enggak mau tuh kasih karpet merah sama kompetitor,” kata Qodari.

Selanjutnya, kriteria keempat Cawapres Joko Widodo adalah mendapat persetujuan dari Megawati Sukarnoputri. Presiden Joko Widodo adalah kader PDIP. Dengan demikian, harus mendapat izin dari ketua umumnya untuk mengusung seorang Cawapres.

Dan yang kelima, tokoh yang sesuai dengan kebutuhan Joko Widodo. Sosok tersebut biasanya dari kalangan orang yang tegas dan berani.

Seperti halnya FX Hadi Rudyatmo pendamping Joko Widodo saat menjabat Walikota Solo atau seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang pernah mendampinginya waktu memimpin DKI Jakarta.

Share this: