Melahirkan Tak Perlu Cemas, Ada JKN-KIS

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Desnawari br Peranginangin ditemani suaminya Ronald Afrion Kembaren usai lahiran anak keduanya di RSIA Mina Kabanjahe, Rabu (17/6/2020).

KARO, BENTENGTIMES.com– Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah banyak memberi manfaat kepada masyarakat Indonesia, dalam hal pelayanan kesehatan sejak tahun 2014. Salah satu masyarakat yang dibantu kali ini adalah seorang ibu rumah tangga bernama Desnawari br Peranginangin (31). Dia telah melahirkan putri keduanya melalui operasi cesar pada Senin (15/6/2020), di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mina Kabanjahe.

Ditemui BENTENG TIMES, pada Rabu (17/6/2020), wanita yang biasa disapa Desna ini menuturkan kisahnya melahirkan bersama JKN-KIS.

“Iya, Senin kemarin baru lahiran putri kami yang kedua. Puji Tuhan, semuanya lancar, bayinya juga sehat tidak kurang satu apa pun. Walaupun awalnya sempat takut karena posisi bayi waktu itu sungsang dan terlilit tali pusar,” ujar Desna.

Menjadi peserta JKN-KIS segmen Peserta Penerima Upah (PPU) sejak tahun 2016 telah banyak memberikan manfaat pada wanita kelahiran Riau ini. Desna juga memanfaatkan kepesertaan JKN-KIS nya pada saat melahirkan putri pertama mereka pada tahun 2017.

Merasa pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapan, maka Desna tak ragu untuk menggunakan kembali KIS nya pada lahiran putri keduanya.

“Dulu, sempat dengar juga ada anggapan negatif tentang berobat pakai KIS. Katanya, dinomorduakan di RS. Nyatanya, saya tidak sama sekali merasa begitu. Malahan, waktu lahiran pertama dulu pelayanannya melebihi ekspektasi saya. Dokternya sangat tanggap terhadap keselamatan bayi dan diri saya. Makanya, untuk lahiran kedua ini kami juga pakai KIS,” tambah Desna.

Sang suami yang mendampingi Desna pun ikut memberikan pendapat. Menurutnya, program JKN-KIS ini sebenarnya memiliki tujuan yang sangat mulia, yakni meringankan beban masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Meski begitu, jalannya tidak lah selalu mudah, ada hambatan dan juga kendala. Dia berharap agar pemerintah tetap teguh dalam menjalankan program ini.

“Saya dan istri sudah merasakan sekali manfaat program ini. Saya yakin juga sudah banyak sekali orang di luar sana yang terbantu seperti kami. Jadi, jangan sampai program ini terhenti. Biar ada hambatan, jadikan itu sebagai motivasi agar program ini lebih baik lagi ke depannya,” ucap Ronald Afrion Kembaren (34), sekaligus menutup perbincangan tersebut.

Share this: