Kematian Golfrid Siregar, Aktivis Lingkungan Asal Simalungun Menyisakan Kejanggalan

Share this:
BMG
Golfrid Siregar (kanan), aktivis lingkungan yang juga kuasa hukum Walhi Sumut, semasa hidup.

Di tempat terpisah, Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Sumut Roito Lumban Gaol menuturkan, Golfrid pada Rabu (2/10/2019) sekitar pukul 17.00 WIB, pergi ke JNE dan bertemu seseorang di kawasan Marendal. Sejak itu, Golfrid tidak bisa dikontak istri korban.

Baru pada Kamis (3/10/2019), dini hari sekira pukul 01.00 WIB, Golfrid Siregar ditemukan tidak sadarkan diri di fly over Jalan Jamin Ginting, Medan. Korban ditemukan pertama kali oleh tukang becak yang kebetulan melintas di lokasi. Kemudian, oleh tukang becak korban dibawa ke RS Mitra Sejati dan diarahkan untuk ditangani ke RSUP Haji Adam Malik.

“Korban (Golfrid) mengalami luka serius di bagian kepala yang menyebabkan tempurung kepala hancur dan mengharuskan korban menjalani operasi pada Jumat (4/10/2019). Namun, setelah sekitar tiga hari mendapat penanganan medis, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir,” ujar Roito.

“Sepeda motornya kan yang CBR warna merah. Kami juga cari CCTV di sekitar situ,” urainya.

Hal senada disampaikan Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan. Dia menuturkan, Golfrid mengalami luka serius di bagian kepala.

BacaWalhi dan Masyarakat Sipirok Tolak Pembangunan PLTA Batangtoru oleh PT NSHE

BacaWalhi Sumut Apresiasi Poldasu atas OTT di Kabupaten Palas

Informasi awal didapat, Golfrid mengalami kecelakaan lalu lintas. Hanya saja, pascaoperasi, mereka melihat bekas luka pada tubuh korban yang diduga bukan akibat kecelakaan.

“Sebab badannya tidak ada yang lecet. Sepedamotornya juga dicek teman-teman di kantor polisi, sama sekali tidak ada yang rusak akibat tanda-tanda kecelakaan,” tuturnya.

Share this: