Bentrok Dua Kubu Pro dan Kontra Jokowi di Medan, Sedikitnya 13 Orang Terluka

Share this:
BMG
Korban luka akibat terkena lemparan batu saat dua kubu pro dan kontra Jokowi terlibat bentrok di depan Kantor DPRD Sumut, Kamis (20/9/2018).

MEDAN, BENTENGTIMES.com– Bentrokan dua kubu yang pro dan kontra Jokowi di depan Kantor DPRD Sumut, Kamis (20/9/2018), mengakibatkan 13 orang luka-luka. Enam orang diantaranya dari mahasiswa, 4 orang petugas kepolisian, dan 3 orang lagi dari elemen Komunitas Masyarakat Cinta NKRI.

Menurut data diperoleh BENTENG TIMES (bentengtimes.com), sekitar 200-an massa mengatasnamakan Aliansi Pergerakan Mahasiswa Bersatu se-Kota Medan, gabungan dari Universitas Sumatera Utara (USU), UISU, UMSU, Universitas Panca Budi Medan, UINSU, Potensi Utama, Institut Kesehatan Helvetia, UMN, KAMMI Medan, UMA, dan HMI Medan.

Sebelum menggelar aksi, massa Aliansi Pergerakan Mahasiswa Bersatu se-Kota Medan berkumpul di Lapangan Merdeka, Kota Medan. Kemudian bergerak menuju Kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan.

Sekira pukul 12.15 WIB, massa tiba di depan pintu keluar kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol/pintu gerbang 3, sebelah Bank Mandiri Medan dan berorasi di atas mobil komando. Aliansi Pergerakan Mahasiswa Bersatu se-Kota Medan lewat orator aksi Wira Putra, dari Presma USU, Hendra Boang Manalu, Wapresma USU, Amirulhazmi, Presma Unimed, Zaky, mahasiswa UNPAB, menyampaikan 11 statement, yakni; Stabilkan Perekonomian, Copot Menteri Perdagangan dan Menteri Perekonomian sebagai biang kerok pelemahan rupiah, Stabilisasi harga bahan pokok, Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah, Reforma Agraria.

(Baca: Massa Pro dan Kontra Jokowi Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Terluka)

(Baca: Jokowi: 2019, Ajang Demokrasi, Adu Gagasan Bukan Permusuhan)

Kemudian tuntutan mahasiswa ke-6, Tolak kedatangan IMF-WB, Kembali kan Premium kepada rakyat, Cabut Perpres No. 20 tahun 2018 tentang TKA, Membangun Industri Nasional, Revisi peraturan PP No. 78 tahun 2015 tentang Upah buruh, dan kebebasan berpendapat kembali ke Pasal 28 UU.

Mahasiswa saat menggelar aksi di depan Kantor DPRD Sumut, Medan, Kamis (20/9/2018).

(Baca: Warga Bentrok dengan Polisi saat Pembebasan Truk CPO, 1 Tewas)

(Baca: Bentrok Dengan Polisi, Pedagang Pasar Horas Segera Tempuh Jalur Hukum)

Para mahasiswa juga membentangkan poster dan spanduk di depan pintu keluar DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, yang memuat tuntutan antara lain: protes mahasiswa terhadap media televisi yang dinilai tidak maksimal memuat liputan para mahasiswa. Kemudian tuntutan agar Walikota Medan diminta turun karena banjir dan macet. Mereka mendesak copot Menteri Perdagangan dan turunkan tarif daftar listrik (TDL).

Share this: