Sungguh Pancasila Adalah Berkah Yang Indah

Share this:
Upacara peringatan hari lahir Pancasila tahun 2018 dengan Inspektur Upacara Danrem 023/KS Kol Inf Donni Hutabarat.

SIBOLGA, BENTENGTIMES.com – Danrem 023/KS Kol Inf Donni Hutabarat menjadi Inspektur Upacara (Irup) peringatan Hari Lahir Pancasila di lapangan upacara Makorem 023/Kawal Samudera (KS) Jalan Datuk Itam Sibolga, Jumat (1/6/2018).

Kali ini kelompok perwira dan Inspektur upacara menggunakan pakaian PDU III, dimana yang bertugas sebagai komandan upacara adalah Mayor Inf T Barus, perwira upacara Mayor Inf Syahrudin, pembaca Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 Lettu CBA Parhusip.

Upacara ini diikuti Kasrem 023/KS Letkol Inf I Gusti Ketut Artasuyasa, Dandim 0211/TT Letkol Inf Jimmy Rihi Tugu, para Kabak, para Kasi Korem 023/KS, para Danden dan Kepala Balakaju/rem, seluruh prajurit Korem 023/KS.

Pada upacara ini, Danrem 023/KS Kol Inf Donni Hutabarat membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Disampailan bahwa Pancasila sudah bertahan dan tumbuh di tengah deru ombak ideologi-ideologi lain yang berusaha menggesernya.

Dan, selama 73 tahun, Pancasila sudah menjadi rumah kita yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. “Insya Allah sampai akhir zaman, Pancasila akan terus mengalir di denyut nadi seluruh rakyat Indonesia.” Ujar presiden seperti yang dibacakan Danrem.

Sungguh Pancasila adalah berkah yang indah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita, melalui perenungan, pergulatan pemikiran dan kejernihan batin para founding fathers Indonesia. Pancasila pertama kali diuraikan secara jelas oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, kemudian dituangkan dalam Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 dan dirumuskan secara final pada tanggal 18 Agustus 1945.

Para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan dan latar belakang duduk bersama untuk menetapkan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan. Pancasila berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh, yang menjadi fondasi dibangunnya Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

“Rangkaian proses besar tersebut harus selalu kita ingat, kita dalami semangatnya dan kita pahami rohnya. Adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa Pancasila selalu hadir dalam setiap sudut kehidupan serta hati dan pikiran kita. Pada peringatan Hari Lahir Pancasila di tahun 2018 ini, kita harus meneguhkan semangat kita untuk bersatu, berbagi dan berprestasi,” ujarnya.

Sebagai bangsa yang majemuk yang terdiri atas 714 suku dengan lebih dari 1.100 bahasa lokal yang hidup di lebih dari 17.000 pulau, semangat persatuan merupakan pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita harus terus menerus bersatu memperkokoh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus bersatu dalam upaya kita untuk menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang besar dan bangsa pemimpin.

Disampaikan bahwa semangat berbagi antar anak bangsa untuk kesejahteraan dan kemajuan bersama juga merupakan sebuah keharusan. Kita harus berbagi dengan memperkuat etos kepedulian, welas asih, dan saling menghargai dengan penuh empati.

“Bulan suci Ramadan yang penuh berkah ini harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat etos peduli dan berbagi. Semangat gotong royong yang merupakan budaya luhur bangsa harus terus kita pupuk sebagai sumber energi besar Indonesia untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat,” ujar Danrem.

Dan, dengan modal semangat dan energi kebersamaan, kita akan mampu berprestasi untuk memenangkan kompetisi. Kita harus percaya diri dan berani bersaing dalam kehidupan dunia yang semakin terbuka dan kompetitif. Kita harus memperkokoh kekuatan kolektif bangsa dan tidak boleh menghambur-hamburkan energi dalam perselisihan dan perpecahan. Kita harus melakukan lompatan besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan tangguh.

“Saya yakin semangat berprestasi itu tertanam kuat di dada para atlet kita untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di Asian Games dan Asian Para-Games yang diselenggarakan tahun ini. Saya yakin semangat berprestasi ini juga membara di seluruh lapisan masyarakat dan di seluruh jenis profesi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, negeri yang baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur,” pungkasnya.

Presiden menyampaikan agar pada peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni ini harus dimanfaatkan sebagai momen pengingat, momen pemacu dan momen aktualisasi nilai-nilai Pancasila.

“Marilah kita terus amalkan warisan mulia pada founding fathers ini untuk kemajuan bangsa dan sekaligus juga menjadi sumbangsih Indonesia kepada masyarakat dunia. Negara manapun di dunia ini akan selalu berproses menjadi masyarakat yang bhinneka dan majemuk. Seringkali kemajemukan ini juga dibayang-bayangi oleh risiko intoleransi, ketidakbersatuan dan ketidakgotongroyongan,” ujar presiden.

Presiden pun mengajak, saatnya kita berbagi pengalaman dalam Berbhinneka Tunggal Ika, dalam bertoleransi serta dalam membangun persatuan dan kebersamaan. Saatnya kita berbagi pengalaman dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dan pada kesempatan yang mulia ini, para ulama dan tokoh agama, para guru dan ustad, para politisi dan jajaran aparat pemerintahan, para anggota TNI dan Polri, para pekerja dan pelaku ekonomi, serta seluruh komponen bangsa diajak bersama-sama mengamalkan Pancasila dalam keseharian. Semangat bersatu, berbagi dan berprestasi akan meneguhkan derap langkah dalam membawa Indonesia menuju negara maju dan jaya.

Share this: