Selamat Jalan, Pak, Mak, Tenanglah di Surga, Doakan Aku akan Ujian

Share this:
Kedua korban yang merupakan pasangan suami istri saat disemayamkan di rumah duka.

SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com – Isak tangis mewarnai pemakaman Jhonson Sitorus dan Lisda Purba di kampung halamannya di Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Senin (30/4/2018). Diketahui, pasangan suami mistri (pasutri) ini ditemukan tewas tergeletak di pinggir Jalan Letjend Suprapto, tepatnya di tanjakan Bukit Daeng, Tambesi, Batam, Jumat (27/4/2018) sekitar pukul 06.00 WIB. Polisi menyimpulkan bahwa mereka adalah korban kecelakaan lalu lintas.

Pasutri ini dimakamkan dalam satu lahat. Keluarga besar dan rekan-rekan beramai-ramai mengantarkan keduanya ke peristirahatan terakhirnya, sekaligus mendampingi ketiga anak dari Jhonson dan Lisda.

Pasangan suami istri ini meninggalkan dua putri dan satu anak lelaki. Putri sulungnya yang bernama Endang Nadya Rismawati Sitorus masih duduk di kelas 6 SD. Adiknya, Alwina Ester Sitorus, masih kelas 4 SD, sedangkan si bungsu bernama Rikardo Juaris Saputra Sitorus, masih TK.

Isak tangis Endang (11) pecah hingga membuat haru para pelayat. “Selamat jalan, Pak, selamat jalan Mak, tenanglah di surga ya. Kami sayang Bapak dan Mamak,” ucap Endang sambil tersedu.

“Doakan aku ya, Mak, sebentar lagi aku ujian,” katanya lagi.

Para pelayat pun ikut menangis mendengar ucapan selamat jalan dari sang putri. Sambil memegang foto di tangannya, tiga anak dari pasangan suami istri ini berdiri sambil melihat terakhir kalinya jenazah kedua orangtuanya.

Seorang ibu juga terlihat tak henti menangis di samping kedua jenazah. Dia adalah ibu dari Jhonson Sitorus. “Sakit kali ini anakku, sedih kali, oh Tuhan,” teriak ibu tersebut.

Sebelum diberangkatkan ke pemakaman, ketiga anak yang ditinggalkan itu pun menyanyikan lagu perpisahan pada kedua orang tuanya.

Sebelumnya, pasangan suami istri ditemukan petugas kepolisian tergeletak di pinggir Jalan. Sepedamotor Yamaha Vixion milik korban ditemukan dalam keadaan rusak. Kue-kue jualan korban berserakan di jalan.

Keduanya sempat dibawa ke RS Chamantha Sahidiya Mukakuning sebelum akhirnya dibawa ke RSUD Embung Fatimah di Batuaji.

Pasangan suami istri ini disebutkan hendak mengantar kue jualannya ke sebuah kantin di Muka Kuning, Batam.

Namun, penyebab kematian pasangan suami istri yang merupakan warga Perumuhan Buana Impian Tambesi Batam itu masih misterius. Pihak keluarga yang datang di kamar jenazah RSUD Embung Fatimah melihat banyak kejanggalan.

Polisi untuk sementara menyebutkan kecelakaan lalu lintas sebagai penyebab, namun keluarga tak menemukan luka serius yang berpotensi menyebabkan kematian. Keluarga menyebutkan, dompet yang berisikan identitas kedua korban tak ditemukan sampai saat ini.

Share this: