Begini Pengakuan Warga Terkait Keterlibatan Marlon Purba atas Penganiayaan Siliyana Manurung

Share this:
Siliyana Angelita Manurung menunjukkan luka di bibir yang menurutnya akibat dipukul warga serta foto lapo tuak milik orangtua Siliyana yang dihancurkan warga.

Menurutnya, Selasa (11/9/2018) malam, dua orang pemuda datang ke rumah mereka ingin menjual sepatu kepada ibunya yang dikenal di daerah itu sebagai penjual tuak dan memiliki lapo.

“Awalnya ibu saya menolak, tapi anak itu memaksa karena dengan alasan ingin membeli nasi, belum makan.”

“Akhirnya mamakku membelinya,” tuturnya. Rabu pagi, Angelita dibangunkan oleh pekerja di lapo milik ibunya.

“Tadi pagi, saya juga tidak tahu bagaimana ceritanya, saya masih tidur di kamar, pekerja di sini membangunkan saya (mengatakan) ‘Kak, mama diarak-arak sama orang kampung sini. Gara-gara mama beli sepatu dari si Basir,” ujarnya.

Angelita pun langsung bergegas keluar rumah untuk mendapatkan ibunya. Begitu sampai di lokasi dimana banyak warga berkumpul, ia mengaku melihat ibunya diikat di sebuah pohon.

“Hati seorang anak begitu sampai di TKP melihat kondisi ibunya diikat layaknya seperti binatang, hanya menggunakan baju dalam dikalungkan karton dikalungkan sepatu yang dia beli

“Hati saya sebagai seorang anak sangat teriris,” katanya sambil menangis.

Saat hendak menolong ibunya, Angelita mengaku dianiaya oleh seorang pria, MP, yang menurutnya adalah pimpinan sebuah ormas.

Awalnya, Angelita berkata bahwa pria itu tidak berhak menghakimi ibunya. Ternyata setelah itu pukulan MP melayang ke wajahnya dua kali.

“Lalu saya ingin maju lagi, tetapi masyarakat memegang saya sampai saya terjatuh di tanah. Kemudian mama saya diarak-arak lagi sampai di lapangan bola samping rumah saya,” kata Angelita yang yatim dan tinggal berdua dengan ibunya.

Share this: