Makna Open House Imlek

Share this:
BMG
Surianto Huang (2 kanan), tokoh pemuda asal Perdagangan, Kabupaten Simalungun, foto bersama para aparatur pemerintah.

Oleh: Surianto Huang

MUNGKIN banyak yang bertanya-tanya, apa dan mengapa harus mengadakan open house? Terutama open house di saat Hari Raya Imlek.

Bagi saya dan keluarga, mengadakan open house Imlek rutin setiap tahun, jelas tidak memiliki maksud show off, pamer, apalagi memiliki kepentingan politik sedikitpun.

Open House Imlek tersebut semata-mata didasari semangat silaturahmi dan berbagi kebersamaan degan keluarga, sahabat, relasi, tetangga dan pamong setempat di hari istimewa tersebut, mengingat semua org memiliki jadwal/agenda dan kesibukan masing-masing.

Bukanlah hal yang mengherankan di dalam kegiatan open house Imlek, multi suku dan agama, status dan ragam profesi hadir berkumpul di rumah yang sederhana tersebut. Sebagai tuan rumah, kami juga tidak melihat tinggi rendahnya jabatan undangan yang hadir, semuanya mendapatkan porsi dan pelayanan yang sama. Dan, semuanya bebas duduk di manapun karen tidak ada tiket yang diperlukan. Hahaha. “Anggap saja rmh sendiri”.

Surianto Huang (2 kanan), tokoh pemuda asal Perdagangan, Kabupaten Simalungun foto bersama undangan pada openhouse Imlek yang digelar di rumahnya.

Kami juga mencoba menghilangkan pandangan bahwa open house itu mutlak milik kaum orang berduit. Karena pada dasarnya oarang berduit sekalipun belum tentu mau mengadakan acara sedemkian karena stigma repot, butuh persiapan lumayan ribet, dari daftar undangan hingga makanan dan pernak-perniknya. Dan jelas tuan rumah wajib all out, terutama secara hati untuk menerima undangan dengan ikhlas. Belum lagi memastikan tamu undangan tidak ada yang terlupakan.

Tradisi open house Imlek bagi kami yg sudah menjalaninya kurang lebih 13 tahun, tidak ada nilai kesombongan yang perlu ditonjolkan di momen indah tersebut. Malah kami merasa sangat-sangat terhormat melihat undangan satu per satu datang, dengan senyum dan tawa bahagia menikmati atmosfer kekeluargaan dan kehangatan kami sebagai tuan rumah.

Dengan segala keterbatasan yang ada, jelas kami menyadari bahwa ada kurang di sana-sini. Modal ketulusan membuat kami tak ragu melayani siapapun yang hadir. Dan, kami percaya, doa dan kehadiran para undangan akan menambah berkat dan berkah bagi kami sekeluarga. Dan jelas, silaturahmi tetap terjaga, rasa kebersamaan menguat dan saling menghargai itu tetap terjaga.

Para undangan asyik menikmati sajian pada openhouse Imlek oleh tuan rumah Surianto Huang.

Sekali lagi, melalui open house Imlek, kami berharap mampu memperkaya kasanah kebhinnekaan, kultur dan adat. Degan menyajikan all vegetarian food, kami meyakinkan siapapun yang hadir bahwa makanan kami halal dan sehat untuk dikonsumsi, siapapun itu.

Melalui momentum open house Imlek, kami berharap hambatan komunikasi, salah persepsi dan mungkin ada kesalahpahaman dapat mencair degan mengutamakan azas kekeluargaan dan persaudaraan di atas segala-galanya. Semuanya saling bertegur sapa, bertukar kabar dan informasi serta tak lupa saling mendoakan.

At last, atas nama keluarga besar Jaya Baru dan Universal, kami penuh kerendahan hati menghaturkan ribuan terima kasih bagi saudara-saudara sekalian yang senantiasa berkenan hadir bersama-sama kami tahun demi tahun di dalam open house Imlek kami.

Yang tanpa pernah meragukan niat baik kami sebagai tuan rumah dan memberikan kesempatan bagi kami melayani tanpa pamrih. Terima kasih juga tidak pernah mempertanyakan status sosial dan ekonomi kami sebagai tuan rumah. Teristimewa, terima kasih atas waktu yang telah kalian luangkan untuk bersama-sama mengikat tali jodoh yang baik di dalam suasana hari raya bersama tanpa perbedaan.

Semoga Tuhan memberikan kesehatan dan kesempatan agar di tahun-tahun berikutnya, tradisi sedemikian dapat mempertemukan kita semua kembali di dalam suasana bahagia dan penuh kehangatan, walaupun kadang hujan mengademkan suasana sebelum acara dimulai.

Salam hormat kami dan mohon maaf kami jika ada penyambutan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati. Xie-xie. Mauliate. Kamsia. Diateitupa. Bujur. Matunuwun.

Share this: