Desa Ponggok yang Menginspirasi

Share this:
Menkeu Sri Mulyani berselfie dengan Kades Junaedi.

JATENG, BENTENGTIMES.com – Desa Ponggok di Klaten, Provinsi Jawa Tengah, termasuk desa tertinggal. Di desa itu, kehidupan masyarakat miskin, pengangguran menumpuk , rentenir berkeliaran dimana-mana.

Dan, pada tahun 2006, berlangsunglah pemilihan kepala desa (kades) dan Junaedi akhirnya jadi kades terpilih. Saat itu, dia bersumpah akan totalitas mengabdi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat di desanya.

Kades langsung menyurati LPPM UGM memohon dikirimkan mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik. Dan, UGM pun mengirimkan mahasisanya dengan 3 gelombang penelitian.

KKN pertama, mendata kemiskinan dan pengangguran, KKN ke-2 mulai mendata potensi desa dan KKN ke-3 mahasiswa memetakan pemberdayaan ekonomi.

Dengan database yang lengkap, kades mulai bergerak. Hal pertama yang dia lakukan adalah membentuk BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang mengelola potensi pariwisata air.

BUMDes ini benar-benar digarap optimal. Wisatawan mulai berdatangan. Seiring dengan itu, perikanan dan pertanian dikawal dengan baik.

Dan, pada hari ini pendapatan Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, sudah puluhan miliar rupiah, dengan rincian tahun 2016 sebesar Rp10 miliar dan tahun 2017 sebesar Rp12 miliar.

Dan, dengan semakin berkembangnya potensi itu, tiap keluarga berani menginvestasikan uangnya Rp5 juta per KK, PAUD dan tiap RW juga wajib investasi. Keuntungan yang diperoleh per bulan pun bisa mencapai 10 persen.

Bahkan, dia juga mewajibkan setiap satu rumah wajib mencetak satu sarjana dengan bantuan dari kas desa.

Share this: