Mohon Pulihkan Nama Baik Keluarga Kami, Almarhum Ibuku Bukan Positif Corona!

Share this:
BMG-ERIANTO PERANGIN-ANGIN
Elsa Sari Br Tarigan saat diwawancarai BENTENGTIMES yang menyatakan kekecewaannya karena ibunya dinyatakan positif Covid-19, tetapi ternyata tidak benar.

KARO, BENTENGTIMES.com – Elsa Sari Br Tarigan (36), warga Desa Tiga jumpa, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo meminta kepada Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Karo untuk memulihkan nama baik keluarga mereka, pasca pihak RS Metha Friska Medan mengeluarkan surat keterangan bahwa ibunya, Mina Br Barus (62), dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil swab test tertanggal 23 April 2020.

BACA: Tiga Dokter Meninggal Dunia, 32 Tenaga Medis Terpapar Corona

Ditemui pada Selasa (19/5/2020) di kediamannya, Elsa Sari br Tarigan mengatakan bahwa sebelumnya, almarhum ibunya, yang merupakan warga Desa Ujung Bandar, Kecamatan Barus Jahe, dinyatakan terinfeksi virus Covid-19 oleh pihak RS Efarina.

Ibu 2 anak ini dengan mata berkaca-kaca menuturkan bahwa sudah beberapa tahun terakhir ini ibunya menderita penyakit tiroit.

“Bahkan sejak saya masih duduk di bangku SMP. Namun, seiring semakin merebaknya informasi terkait penyebaran Covid-19, penyakit sesak ibu saya sempat kambuh lagi pada tanggal 16 April 2020. Saat itu kami bawa berobat ke RS Amanda Berastagi. Selang selama 2 jam diperiksa tim medis, selanjutnya dirujuk ke RS Efarina Berastagi. Tiba-tiba oleh dokter yang menangani ibu saya, dinyatakan positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil rapid test yang dikeluarkan oleh pihak RS Efarina Berastagi pada tanggal yang sama,” jelasnya.

Dan, saat hendak dirujuk ke Medan, mereka tidak diperbolehkan untuk ikut mengantarkannya. Selanjutnya pihak RS Efarina Berastagi meminta untuk membayar biaya perobatan dan pemeriksaan rapit test dengan total Rp4.755.000.

BACA: Rahasia di Balik Kesembuhan Aspri Musa Rajekshah Setelah Terpapar Covid-19

Menurut keterangan dari pihak RS Efarina, untuk pasien Covid-19 tidak berlaku peserta BPJS. Mendengar hal itu, dirinya sangat terkejut karena sebelumnya setiap ibunya berobat ke rumah sakit tersebut, selalu berlaku kartu BPJS-nya.

“Dengan terpaksa, untuk menutupi biaya itu, terpaksa saya dan suami saya meminjam ke sanak saudara,” kata Elsa.

Share this: