Nekat Maju Pilkada dari Demokrat, Djarot: Sanksi Tegas Menanti Akhyar

Share this:
BMG
Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP.

MEDAN, BENTENGTIMES.com– Sanksi tegas menanti Akhyar Nasution. Langkah bekas pendamping Dzulmi Eldin itu yang dengan mudahnya berpindah partai ke Demokrat, dianggap sebuah pengkhianatan.

“Dia mengkhianati partai yang selama ini membesarkannya. Ia (Akhyar) mungkin melupakan hal itu karena keburu nafsu dan ambisi kekuasaan yang kelewat besar,” kata Djarot Saiful Hidayat, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, kepada BENTENG TIMES, Sabtu (25/7/2020).

Menurut Djarot, sosok plt Walikota Medan itu selama ini dinilai tidak patuh dan telah menzalimi partai.

“Dia melakukan sejumlah manuver politik, padahal rekomendasi partai juga belum turun sampai saat ini,” ujarnya.

Maka dari itu, Djarot mengatakan, mahkamah partai, secara otomatis akan mengusulkan pemecatan terhadap Akhyar Nasution karena telah menjadi kader partai lain.

Dia juga mengungkapkan, ke depan akan sulit bagi seseorang yang sudah dipecat kembali ke PDIP, karena harus melalui proses di kongres partai.

Pada kesempatan itu, Djarot menuturkan, PDIP segera mengumumkan sosok yang akan diusung dalam pilkada Kota Medan pada akhir Juli 2020 mendatang.

Mungkin Ingin Jadi Bintang Iklan ‘Katakan Tidak Pada Korupsi’

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat berkelakar ketika menanggapi kabar kepindahan Akhyar Nasution menjadi kader Partai Demokrat.

BacaMedan Paling Korup di Sumut, Pelaku Didominasi ASN

Menurut Djarot, langkah tersebut mengingatkannya pada iklan dan jargon politik partai yang saat ini dinakhodai Agus Yudhoyono itu.

“Mungkin dengan bergabung ke Partai Demokrat yang bersangkutan (Akhyar) ingin mencitrakan ‘katakan tidak pada korupsi’,” ujar Djarot, sambil tersenyum.

Share this: