Nekat Maju Pilkada dari Demokrat, Djarot: Sanksi Tegas Menanti Akhyar

Share this:
BMG
Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP.

Alasan Tidak Mengusung Akhyar

Namun, menurut Djarot, hal tersebut bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.

Dia mengatakan, PDIP mencatat Akhyar Nasution pernah diperiksa terkait dugaan penyelewengan anggaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 Tingkat Kota Medan Tahun 2020.

Event yang diadakan di Jalan Ngumban Surbakti, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, itu disebut-sebut ada dugaan penyelewengan dana sebesar Rp 4,7 miliar.

“Betapa bahayanya ketika MTQ saja ada dugaan disalahgunakan,” ujarnya.

Menurut Djarot, hal tersebut juga menjadi salahsatu indikator penyebab sosok Akhyar tidak diusung PDIP.

Djarot menegaskan, PDIP tidak akan mencalonkan kepala daerah yang memiliki kinerja dan track record buruk.

Dia juga menegaskan bahwa seluruh kader partai harus disiplin dalam berpolitik, bukan untuk berburu kekuasaan politik.

Dalam konsolidasi, ada kader yang lolos karena memiliki kesabaran revolusioner. Namun, ada juga yang gagal karena ambisi kekuasaan.

“Nah, Akhyar masuk pada ketegori kedua,” terang Djarot.

Dia juga mengatakan bahwa seorang kader PDIP tidak boleh memiliki keanggotaan ganda dengan partai lain. Maka dari itu, Mahkamah Partai akan mengambil langkah tegas terhadap bekas pendamping Dzulmi Eldin tersebut.

BacaDjarot Beberkan Gambaran Sosok yang akan Diusung PDIP di Pilkada Medan

Seperti diketahui, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan Burhanuddin Sitepu memastikan Akhyar Nasution telah resmi menjadi kader Partai Demokrat.

Share this: