Nekat Maju Pilkada dari Demokrat, Djarot: Sanksi Tegas Menanti Akhyar

Share this:
BMG
Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP.

Ingin Memutus Tradisi Buruk di Medan

Djarot Saiuful Hidayat mengungkapkan, PDIP ingin memutus mata rantai tradisi buruk yang telah menjerat tiga sosok bekas Walikota Medan, karena tersandung kasus korupsi.

“Kami menginginkan perubahan besar atas tata kelola pemerintahan di Kota Medan, agar kasus korupsi yang menjerat walikota tiga kali berturut turut bisa diputus,” ujar Djarot.

Maka kandidat yang akan diusung, menurut Djarot, merupakan sosok pekerja keras, jujur, dan inovatif dalam membangun kota untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan kota-kota besar lain di Indonesia.

Saat ini, kata Djarot, PDIP memiliki kader yang melimpah yang siap ditugaskan sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah.

“Proses kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan dilakukan partai secara sistemik dan berkelanjutan, melalui proses evaluasi kinerja secara terus menerus,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, ada dua kader berebut rekomendasi partai besutan Megawati Soekarno Putri itu. Mereka adalah Akhyar Nasution dan Bobby Nasution. Keduanya, sama-sama memiliki hubungan erat dengan PDIP.

Akhyar Nasution merupakan Wakil Ketua DPD PDIP Sumatera Utara dan saat ini menjabat sebagai Plt Walikota Medan.

Kemudian, Bobby Nasution merupakan menantu Presiden Joko Widodo.

BacaIni Profil Walikota Medan Dzulmi Eldin yang Terjaring OTT KPK

Namun, plt Ketua DPD PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan jika PDIP tidak akan mengusung Plt Walikota Medan tersebut dalam kontestasi pemilihan Walikota Medan 2020 mendatang.

Menurut Djarot, kinerja Akhyar dinilai buruk selama menjabat Walikota Medan, sehingga partai tidak akan mencalonkannya kembali.

Share this: