Pengusaha Kuliner di Tongging Tak Mau Kiosnya Dipercantik, Terkelin Bingung

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama pimpinan OPD meninjau lokasi pembangunan kios kuliner di daerah tujuan wisata Tongging, Kecamatan Merek, Selasa (13/11/2018) sore.

KARO, BENTENGTIMES.com– Rencana pembangunan kios kuliner di daerah tujuan wisata Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, mendapat penolakan sejumlah pemilik kios. Melihat sikap itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana mengaku bingung, sebab usulan rehab kios tersebut datang dari para pemilik kios.

“Saya sungguh heran, pembangunan kios itu untuk penataan, mempercantik wajah Tongging. Tapi, menurut info camat, yang dapat dibangun hanya tiga kios, selebihnya tak bisa karena ada penolakan warga,” ujar Terkelin, saat memantau pembangunan Taman Geopark Kaldera Toba di Tongging, Selasa (13/11/2018) sore.

Terkelin menjelaskan, adanya kucuran dana pembangunan kios kuliner tersebut juga karena ada surat pernyataan para pemilik kios yang berada di tepi Danau Toba. Dalam pernyataan itu juga dituliskan bahwa tidak ada pemilik kios yang keberatan.

Atas dasar itulah, Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kemudian mengucurkan anggaran pembangunan senilai Rp3 miliar.

“Jadi, tidak ada sedikitpun niat pemerintah merugikan warganya,” ucap Terkelin.

Ia menuturkan, pemerintah ingin mendongkrak ekonomi dan daya saing para pengusaha kuliner di Tongging. Hal itu dapat dilihat dari pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional di seputaran Danau Toba, termasuk Tongging.

Hal senada disampaikan Kepala Bappeda Pemkab Karo Nasib Sianturi. Ia juga sangat menyayangkan penolakan tersebut. Sedikitnya, ada 12 pemilik menolak kiosnya dipercantik.

(Baca: Pemkab Karo Promosi Pariwisata di PRSU)

(Baca: Enam Kesamaan Antara Karo dan Kota Malang yang Buat Istri Terkelin Kepincut)

Padahal, pemilik kios awalnya menyetujui. Sekarang menolak. Tiba-tiba, warga bersikukuh menyampaikan penolakan saat dimulainya pembangunan. Padahal, Bupati Karo, menurut Nasib, sangat agresif melobi anggaran ke pemerintah pusat agar anggaran untuk pembangunan kios itu direalisasikan.

“Makanya, sungguh disayangkan bila warga kita tidak siap menerima pembangunan,” ujarnya.

(Baca: Siapa Bandar di Belakang Jurtul Togel Desa Lau Gumba, Ditunggu Kejutan Polisi)

(Baca: Ingat! Komitmen Wakapolres Karo di Masjid Raya, Berantas Judi dan Narkoba)

Di sisi lain, lanjut Nasib, penolakan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan pada tahun berikutnya di kawasan Tongging, seperti; rencana pelebaran jalan dan pembangunan dermaga Tongging.

“Tapi dengan penolakan ini, tentu sangat berpengaruh. Otomatis, citra kita di pemerintah pusat dipertanyakan,” tandasnya.

Share this: