PDIP Investigasi Dugaan Politik Uang Pilkada Karo dan Samosir

Share this:
BMG
Ketua PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat berbicara saat coffee morning bersama awak media di Kantor DPD PDIP Sumut, Kamis (10/12/2020).

MEDAN, BENTENGTIMES.com– Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat menyatakan, pihaknya menemukan indikasi adanya kecurangan di dua daerah yang menjalankan pilkada.

Hal itu disampaikan Djarot saat coffee morning bersama awak media di Kantor DPD PDIP Sumut, Kamis (10/12/2020). Suami Happy Farida tersebut menuturkan, kedua daerah yang terindikasi adanya kecurangan yaitu Kabupaten Karo dan Samosir.

“Kami mengendus adanya kecurangan money politics pada Karo dan Samosir secara massif. Sehingga, kami turunkan tim investasi ke sana,” katanya.

Hadir pada acara tersebut, Sekretaris PDIP Sumut Soetarto, dan Wakil Sekretaris Bima Nusa.

Juga Wakil Ketua Jumiran Abdi, Wakil Ketua Syarifah Alatas, Wakil Ketua Aswan Jaya, Wakil Ketua Yamitema Laoly, Wakil Ketua Alamsyah Hamdani, dan lainnya.

Tim investigasi tersebut, lanjut Djarot, akan mengumpulkan seluruh bukti-bukti yang ada untuk nantinya disampaikan, kepada pengawas secara struktural.

“Informasi yang kami terima dari masyarakat beredar money politics hingga Rp100 miliar, ini jumlah yang fantastis,” imbuhnya.

BacaQuick Count Tak Ada di Karo, Tunggu Hasil Resmi 14-15 Desember 2020

BacaAda Bukti PNS Terlibat Politik Praktis, Datang ke Pemuda Pancasila, Hadiah Rp25 Juta

Djarot menjelaskan pihaknya akan meneruskan temuan tersebut ke pihak pengawas, Bawaslu, DKPP hingga nantinya ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Info ini saya dapat ketika saya langsung berasa di lapangan. Juga ada indikasi maupun dugaan penyelenggara terlibat,” ucapnya.

BacaSamosir Bakal Punya Bupati Termuda se-Indonesia, Petahana Kalah di Hampir Semua Kecamatan

BacaViral Video Dugaan Politik Uang di Simalungun, Namanya Dicatut, Apa Respon Choir?

Menurut Djarot, politik uang merupakan tindakan pembodohan kepada masyarakat.

“Ini adalah upaya kita untuk menghilangkan praktik tersebut. Sehingga, pemimpin yang dihasilkan berkualitas dan tidak ada yang kejar setoran,” pungkasnya.

Share this: