Pelaku Usaha Ekraf di Samosir Diajari Cara Memotret Produk dan Memasarkannya Secara Digital

Share this:
Dewi Sartika Bukit memberikan pelatihan kepada pelaku ekonomi kreatif Samosir bagaimana cara memotret produk dengan baik dan menarik.

SAMOSIR, BENTENGTIMES.com – Untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Samosir, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menyelengggarakan bimbingan teknis digital marketing bagi pelaku ekonomi kreatif.

Kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan pada Kemenparekraf ini berlangsung selama 2 hari di lokasi berbeda, yakni di Desa Parlondut, Kecamatan Pangururan pada 9 April 2021 dan di Desa Lumbansuhisuhi Toruan, Kecamatan Pangururan pada 10 April 2021.

Baca: Sandiaga Uno Berharap Renovasi Spot Adian Nalambok Jadi Momen Kebangkitan Parekraf Toba

Baca: Menparekraf Sandiaga Uno ke Danau Toba: Apakah Berbasis Wisata Halal atau…?

Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Rita Dewi Kartika Utami menyampaikan, demi peningkatan SDM bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif di masa pandemi, Kemenparekraf telah melakukan berbagai kegiatan baik online maupun offline. Dan, salah satu kegiatan offline yang dilaksanakan saat ini adalah bimbingan teknis digital marketing bagi pelaku ekonomi kreatif, dimana peserta akan dibimbing bagaimana teknik memotret produk agar lebih menarik di mata calon pembeli. Dia berharap, para peserta mendapatkan wawasan baru dan semakin kreatif dalam menjalankan usahanya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Samosir yang diwakili Sekretaris Dinas Ningar Sinaga menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ekonomi kreatif masyarakat, karena produk-produk Samosir dapat dipasarkan secara digital dan dikenal sampai ke dunia luar.

“Karya-karya kreatif tidak terlepas dari pariwisata. Ekonomi kreatif ini berperan penting dalam kemajuan pariwisata. Karenanya, seluruh peserta diharapkan serius mengikuti bimbingan teknis ini. Dan, kami masyarakat Samosir pun siap berbenah dalam peningkatan kualitas ekonomi kreatif. Terima kasih kami sampaikan atas perhatian yang diberikan Kemenparekraf kepada Samosir,” ujarnya.

Kepala Bidang Kemitraan dan Kerja Sama Pariwisata Togar Siboro menambahkan bahwa Samosir sangat kaya akan produk-produk ekonomi kreatif. Karenanya, bimtek ini sangat penting bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif agar produk-produk di Samosir ini bisa dipasarkan ke seluruh penjuru Nusantara bahkan dunia.

“Karena dunia digital ini kan tidak terbatas. Jadi, ketika produk kreatif masyarakat Samosir yang memang memiliki kualitas yang baik dipasarkan secara digital, sangat terbuka kemungkinan ini akan dibeli masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia. Karenanya, mari kita ikuti bimtek ini dengan serius dan kita tangkap peluang yang terbuka lebar di depan mata,” ajaknya.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Samosir Jabiat Sagala yang mewakili Penjabat (Pj) Bupati Samosir menyampaikan terima kasih atas ditetapkannya kawasan Danau Toba, termasuk Samosir, menjadi Destinasi Super Prioritas (DSP). Dengan ditetapkannya Samosir menjadi DSP, tentunya fokus pembangunan akan berlangsung di sini, baik pembangunan infrastruktur maupun SDM.

Sekda menyampaikan, Pemkab Samosir juga menyambut dan menindaklanjuti penetapan DSP oleh pemerintah pusat melalui visi misi bupati sebelumnya maupun bupati terpilih, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dijelaskan, dalam RPJMD 2021-2026, pariwisata tetap menjadi lokomotif pembangunan Samosir dan Samosir akan dijadikan pusat peradaban Batak, dimana ke depan Samosir akan memiliki ke-khas-an dibanding daerah-daerah lain, yakni wisata budaya.

Rombongan dari Kemenparekraf RI dan Pemkab Samosir berfoto bersama dengan pemenang foto produk terbaik pada kegiatan bimtek digital marketing bagi pelaku ekonomi kreatif.

“Karenanya, masyarakat harus menggali, mengembangkan dan melakoni peradaban tersebut. Salah satu yang terpenting adalah kebersihan, karena kebersihan adalah syarat mutlak pengembangan pariwisata. Dan lagi, bahwa kebersihan merupakan salah satu peradaban masyarakat Batak,” ujarnya.

Baca: Selain Jembatan Tano Ponggol, Ini Beberapa Pembangunan Strategis dan Vital di Samosir

Baca: Menko Luhut Tinjau Proyek di Danau Toba: Paling Lambat Bulan 9 Semua Sudah Selesai

“Kita harus menyadari bahwa keberhasilan pembangunan itu terletak pada masyarakat. Pemerintah hanya memfasilitasi dan membuat regulasi. Karenanya, terima kasih saya ucapkan kepada bapak ibu semua. Kehadiran Anda di sini sudah menunjukkan bentuk partisipasi Anda,” imbuh Sekda sembari membuka kegiatan.

Pada bimbingan teknis ini, pihak Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif menghadirkan Dewi Sartika Bukit sebagai narasumber dengan topik smart photography. Diketahui bahwa Dewi adalah seorang potografer professional dan juga praktisi fotografi produk.

Pada sesi ini, Dewi langsung mempraktekkan bagaimana cara memotret produk menggunakan smartphone akan terlihat lebih menarik. Dia juga langsung mengajak peserta satu per satu untuk maju ke depan dan diajarkan memotret berbagai produk ekonomi kreatif.

Narasumber selanjutnya, Hafiz, menyampaikan topik digital marketing. Hafiz merupakan seorang praktisi pada industri periklanan dan membantu pemilik produk dalam hal branding. Dia menyampaikan, pada intinya ada 5 tahap yang harus dicermati dalam memasrkan produk, yaitu produk, merek, packaging, harga dan strategi pemasaran. Pada sesi ini, Hafiz menerangkan kepada peserta bagaimana strategi tiap-tiap tahapan tersebut.

Share this: