Berkali-kali Dibantu, Pemandu Wisata Ini Berharap Program JKN-KIS Jalan Terus

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Ahmad Saleh Fauzi Saragih, saat ditemui di kediamannya di Berastagi, Rabu (25/11/2020).

KARO, BENTENGTIMES.com– Menjadi tulang punggung keluarga membuat Ahmad Saleh Fauzi Saragih harus bekerja lebih keras lagi selama masa pandemi ini.

Menurunnya jumlah wisatawan di kota Berastagi juga berdampak bagi pria berusia 35 tahun yang sehari-hari berprofesi sebagai pemandu wisata.

Kegundahan ayah dari seorang putri ini pun kian bertambah ketika sang buah hati jatuh sakit dan harus dirawat inap.

Namun, hal itu tidak berlangsung lama ketika Ahmad mengetahui bahwa semua biaya pengobatan putrinya ditanggung oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Dia menuturkan, anaknya Salsabila, terkena peradangan saluran pernafasan pada September lalu. Sempat dibawa ke UGD RS Amanda. Setelah dipantau selama 12 jam, anaknya diizinkan pulang dan diberikan obat semprot dan obat minum lainnya.

“Alhamdulillah, semuanya gratis. Kami pulang nggak bayar apa-apa. Padahal, bawa obat cukup banyak. Ini semua berkat BPJS (JKN-KIS),” ujar Ahmad, saat ditemui BENTENG TIMES, di kediamannya di kota Berastagi pada Rabu (25/11/2020).

Menjadi peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak tahun 2017 lalu, Ahmad dan keluarga kecilnya sudah sering merasakan manfaat dari program ini.

Ia mengatakan, manfaat yang ia terima dari JKN-KIS bukan lah baru pertama. Sebelumnya, dia dan istrinya juga sudah pernah dirawat pakai BPJS (JKN-KIS).

“Puas lah, sangat terbantu. Apalagi dari segi biaya sangat diringankan. Dengan iuran yang cukup terjangkau kami dapat pelayanan yang luar biasa. Seandainya tidak ada kartu ini pasti berat sekali. Belum tentu berobat ke rumah sakit, mungkin cuma minum obat warung saja,” ujar pria yang pernah dirawat inap karena penyakit diabetes ini.

BacaKisah Farida, Berkat JKN-KIS, Operasi Kista Gratis, Alhamdulillah

Berkali-kali dibantu, Ahmad mengaku sangat bersyukur dengan adanya program program JKN-KIS. Menurutnya, iuran yang dibayarkan setiap bulan itu belum sebanding dengan pelayanan yang telah didapatkannya.

Dia mengaku selalu membayar iuran setiap bulan. Meski begitu, ia menyadari jika yang telah dibayar itu belum sebanding dengan biaya pengobatan mereka selama ini.

“Sudah dibantu ya kalau bisa jangan nunggak lah. Makanya, saya selalu ingatin istri, jangan lupa bayar BPJS (JKN-KIS). Dan, alhamdulillah, sampai sekarang belum pernah nunggak,” imbuhnya.

BacaButuh Asuransi Kesehatan, Pedagang Goreng Pisang Ini Pilih JKN-KIS

Maka dari itu, Ahmad berharap agar program JKN-KIS terus berjalan agar semua orang dapat merasakan berobat tanpa pusing memikirkan biaya.

Share this: