Bersyukur Saat Biaya Hidup Meningkat, Ada JKN-KIS

Share this:
BMG
Nursimah br Tarigan, peserta JKN-KIS dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah.

KARO, BENTENGTIMES.com– Sejak awal berdiri pada 1 Januari 2014, Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah peseta JKN-KIS serta kunjungan peserta di fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Salah satu peserta yang telah merasakan manfaat dari program ini adalah Nursimah br Tarigan (43). Ia dan keluarganya adalah peserta JKN-KIS dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau lebih dikenal dengan Peserta Mandiri. Ibu dari tiga putra ini sudah sangat paham tentang manfaat dan prosedur yang berlaku dalam program JKN-KIS ini. Bagaimana tidak, ketiga orang putranya sudah pernah berobat dengan menggunakan KIS.

Ia mengaku sudah hafal betullah dengan program BPJS Kesehatan, karena sangking seringnya pakai KIS. Mulai anaknya yang sulung sampai anak bungsu sudah pernah dirawat di rumah sakit. Anak pertamanya dulu pernah demam tinggi, yang kedua sakit tipes, dan saat lahiran anak ketiga secara caesar di rumah sakit.

“Alhamdulillah, semuanya ditanggung JKN-KIS. Tidak ada biaya yang saya keluarkan. Pelayanannya juga bagus,” ujar wanita yang sehari-hari bekerja sebagai penjual jajanan buah di sebuah sekolah di Kota Kabanjahe.

BacaRasa Khawatir Pedagang Bunga Ini Berganti Kelegaan Berkat JKN-KIS

Nursimah merasa program JKN-KIS telah menjadi harapan baru bagi masyarakat Indonesia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Ia membandingkan dulu ketika belum ada program ini, masyarakat terutama yang menengah ke bawah jarang berobat ke rumah sakit atau puskesmas kalau tidak parah. Masyarakat dulu lebih mengandalkan obat tradisional, bahkan justru ada yang membiarkan saja sakitnya tanpa penanganan medis.

BacaPengalaman Pertama Pakai JKN-KIS, Istri Guru Ini Puas Sekali

Itulah kenapa Nursimah sangat bersyukur ketika ketiga anaknya tumbuh, program ini sudah hadir. Di tengah biaya hidup yang semakin meningkat, ia tak perlu menambah beban lagi mengenai biaya pengobatan anaknya di kala sakit.

“Saya sangat berterimakasih kepada pemerintah dan juga peserta lain yang sudah membayar iuran dengan rutin. Saya yakin pasti banyak ibu-ibu di luar sana yang seperti saya sangat terbantu dengan adanya program ini. Semoga JKN-KIS terus berjalan,” pungkas Nursimah, menutup perbincangan dengan wartawan pada Jumat (27/12/2019), di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi.

Share this: