Parah! Untuk Kesekian Kalinya Bangkai Babi Dibuang Sembarangan di Kabanjahe

Share this:
ERIANTO PERANGINANGIN-BMG
Camat Frans Leonardo Surbakti, didampingi Sekcam Hasbel Karo Sekali, dan para Lurah se-Kecamatan Kabanjahe, Karo, mengevakuasi bangkai babi dari tepian jalan untuk selanjutnya dikubur, Selasa (3/12/2019), sore.

KARO, BENTENGTIMES.com– Selama dua minggu terakhir, Camat Kabanjahe beserta jajaran dibuat sibuk urusan mengangkut bangkai babi kemudian menguburkannya. Hal ini dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat maupun peternak di Kabanjahe, Kabupaten Karo, untuk mengubur bangkai babi yang mati karena terjangkit virus kolera.

Sementara, Camat Kabanjahe dan seluruh jajaran, mulai tingkat kelurahan/desa hingga para kepala lingkungan (kepling) telah melakukan imbauan terhadap para peternak babi agar tidak membuang bangkai babi di sembarangan tempat. Namun, berkali-kali mereka melakukan imbauan, berkali-kali pula mereka menemukan bangkai babi berserak di tepi jalan. Dari catatan petugas kecamatan, sedikitnya 500-an bangkai babi ditemukan dari tepi jalan.

“Hari ini, sekitar 17 bangkai babi berserakan. Satu diantaranya dalam keadaan hidup,” sebut Kepling Kampung Dalam Lingkungan VIII, Dedy Sembiring, ketika ditemui BENTENG TIMES, Selasa (3/12/2019) sore.

“Ini yang kesekian kalinya. Total yang dibuang begitu saja, hampir 500 ekor bangkai babi,” keluh Dedy Sembiring.

Dampak virus kolera pada babi ini telah membuat jajaran Kecamatan Kabanjahe, bahkan pihak Pemkab Karo kewalahan. Tidak terhitung lagi berapa ekor babi mati karena terjangkit virus kolera di sejumlah tempat di Kabupaten Karo.

BacaBangkai Babi Mengapung di Singkil, Harga Ikan Anjlok

Camat Kabanjahe Frans Leonardo Surbakti sangat menyayangkan tindakan masyarakat, khususnya peternak yang membuang bangkai babi di sembarangan tempat. Leonardo menyadari bagaimana perasaan para peternak akibat serangan virus kolera yang terjadi saat ini. Namun, para peternak babi juga harus mengerti bahwa tindakan membuang babi di sembarangan tempat sangat mengganggu kenyamanan warga lain.

“Bangkai babi, kalau dibuang sembarangan tempat, menimbulkan bau menyengat. Tentu ini tidak baik bagi masyarakat lain. Peternak itu harus paham,” ujar Leonardo.

“Padahal, kita sudah berkali-kali mengimbau para peternak, jangan buang bangkai babi sembarangan. Apabila ada ternak babi mati, agar dikuburkan dan membersihkan kandang hewan tersebut,” cetus Leonardo, saat ditemui BENTENG TIMES, di wilayah perbatasan Desa Kacaribu, dengan Kelurahan Lau Cimba, Kecamatan Kabanjahe, malam.

Pantauan BENTENG TIMES di lokasi, Camat Frans Leonardo Surbakti bersama jajaran mengangkat bangkai babi dari pinggir jalan raya kemudian menguburkannya. Dengan alat seadanya, penguburan bangkai babi itu berlangsung hingga malam pukul 21.22 WIB. Camat beserta jajaran tetap semangat meski di bawah guyuran hujan.

BacaTeror Bangkai Babi di Sumut, Telah Teridentifikasi 61 Pemilik Peternakan

Ikut serta melakukan evakuasi dan penguburan bangkai babi, Sekretaris Camat Hasbel Karo Sekali SSTP MSi, Lurah Gung Negeri Pinta Josua, Lurah Padang Mas All Dian Palapa Purba, Lurah Gung Leto Aleksander Ginting, Lurah Kampung Dalam Deni Astra Lesmana Saragih SSTP, Lurah Lau Cimba Japet Bangun, dan juga Sekretaris Kelurahan Lau Cimba. Selain Lurah, sejumlah Kepling juga ikut serta memindahkan dan melakukan penguburan bangkai babi. Diantaranya Kepling Lingkungan VIII Kampung Dalam Dedy Sembiring, Kepling II Kadal Jansen Sembiring, Kepling Padang Mas X Hadir Sinulingga.

Share this: