Bersih-Bersih Makam Pahlawan di Kabanjahe, Jempol Buat Anak Jalanan Satu Aspal

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Kaum milenial yang tergabung dalam Komunitas ANJAS melakukan gotong royong bersih-bersih Makam Pahlawan, Kabanjahe, Jumat (29/3/2019).

KARO, BENTENGTIMES.com– Muda-mudi Jalan Samura yang tergabung dalam Komunitas ANJAS (Anak Jalanan Satu Aspal) melakukan gotong royong membersihkan Makam Pahlawan Kabanjahe, Jumat (29/3/2019), sore sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah bersih-bersih makam, para kaum milenial ini kemudian menabur bunga di makam para pejuang Kemerdekaan RI dari Tanah Karo.

Kegiatan gotong royong ini dihadiri Camat Kabanjahe Frans Leonardo Surbakti, Aiptu Codeth Tarigan, Lurah Kampung Dalam Ramli Oktar Tarigan, Danyon Pemuda Panca Marga Martin Sitepu, dan Mawar Ginting sebagai koordinator acara.

Camat Kabanjahe Frans Leonardo Surbakti mengapresiasi kegiatan para kaum milenial tersebut. Dijelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan positif seperti gotong royong, maka dengan sendirinya akan menggerus kemungkinan para kaum milenial terjebak pergaulan bebas dan narkoba.

“Ini positif, dan kita dukung. Tapi apapun katanya, sekolah jangan sampai ketinggalan. Kalau ada diantara adik-adik yang tidak melanjutkan pendidikan karena ketiadaan biaya, kita bantu,” ucap Frans.

BacaSambut Hari Pahlawan Nasional, Anak Pejuang Karo Turun Gunung dan Lakukan Ini..

Pada kesempatan itu, Frans juga mengimbau publik agar bijak menggunakan media sosial (medsos). Sebab menurut Frans, salahsatu sumber masalah tauran anak-anak jaman sekarang itu bermula dari stasus di medsos.

Apresiasi juga disampaikan Kasat Reskrim Polres Karo AKP Ras Maju Tarigan, lewat Aiptu Codet Tarigan. Ia berharap agar gotong royong bersih makam digelar berkelanjutan.

Dia juga mengingatkan agar Anak Jalanan Satu Aspal jangan sampai terjebak dalam tindakan kriminal, seperti judi dan tawuran.

BacaSejarawan Inggris: Gus Dur dan Ahok seperti Soekarno dan Diponegoro

Yoga Karo Sekali, salahseorang anggota Komunitas ANJAS mengaku jika selama ini mereka sebenarnya ingin melakukan kegiatan positif, namun baru kali mendapat perhatian. Kurangnya perhatian juga sangat dirasakan anak-anak sehingga putus sekolah.

“Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian kepada kami anaka jalanan,” ucapnya.

Share this: